Kedua orangutan Sumatera yang masih belia dan mau diselundupkan Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ...
Kedua orangutan Sumatera yang masih belia dan mau diselundupkan |
Setelah dipindahkan ke Jambi, kedua Orangutan berkelamin jantan dan betina, serta masih berusia muda (diperkirakan berumur 1-1,4 tahun), akan direhabilitasi di Stasiun Adaptasi OOS Danau Alo Tanjung Jabung Barat. Lalu akan direintroduksi di Stasiun Reintroduksi Pengian Kabupaten Tebo, setelah sebelumnya di Lampung kedua satwa langka ini dirawat di Sumatran Wildlife Center (SWC) JAAN.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Lampung bersama Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni Polres Lampung Selatan, Balai Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bakauheni dengan mitra NGO Jakarta Animal Aid Network (JAAN), di Pelabuhan Bakauheni Lampung, berhasil menyelamatkan kedua orangutan ini yang diselundupkan dari Lubuk Pakam Sumatera Utara dengan menggunakan bus tujuan Tangerang (26/5).
Saat ini kasusnya ditangani Penyidik Polres Lampung Selatan, dan kedua orangutan ini menjadi barang buktinya. Menteri LHK Siti Nurbaya menaruh perhatian besar atas peristiwa penyelundupan orangutan ini. Siti meninjau langsung kondisi orangutan serta memberi penghargaan kepada para pihak yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan tersebut.
Oleh Siti, kedua orangutan diberi nama Siti untuk betina, dan Sudin yang jantan. Nama Siti sebagai penghargaan kepada Menteri LHK Siti Nurbaya,. Sedangkan Sudin sebagai bentuk penghargaan kepada Ketua Komisi IV DPR Sudin yang datang langsung ke SWC JAAN (1/5) memberikan dukungan, melihat upaya penyelamatan serta memantau proses penegakan hukum yang sedang berjalan.
Orangutan (Pongo abelli) adalah spesies dilindungi dan endemik di Sumatra. Badan konservasi dunia, The International Union for Conservation of Nature (IUCN), memasukan orangutan dalam status kritis. Sedangkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) memasukan satwa ini ke dalam apendiks I (ma).