"Dalam pengembangan destinasi, yang ingin dicapai tentunya adalah memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Nilai-nilai toleransi di Kamp
Nuansa Bali dengan berbagai ornamennya di Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara |
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan mendukung pengembangan Kampung Bali di Bekasi Utara, Jawa Barat, sebagai salah satu destinasi hasil kreasi dari komunitas/masyarakat setempat. Kreasi ini menghadirkan suasana identik dengan adat istiadat, budaya, dan berbagai hal terkait kehidupan di Bali.
"Untuk pengembangan satu destinasi kita perlu melakukan diskusi. Mulai dari target wisatawan dan sebagainya. Kemenparekraf siap mendukung pengembangan Kampung Bali melalui program yang ada," sambung perempuan yang akrab dipanggil Giri (10/5). Beberapa program yang bisa dikerjasamakan dijalankan diantaranya pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dari Kemenparekraf.
Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif |
Manfaat yang dimaksud bukan hanya kesejahteraan, tapi juga meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatk. Toleransi antar masyarakat lebih mengemuka. Kampung Bali sendiri diinisiasi warga yang 70 persen diantaranya memang keturunan Bali. Sehingga suasana dan ornamen-ornamen di Jalan Merpati RT11/RW9 Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, kental dengan budaya Bali.
Meski warga keturunan Bali menjadi mayoritas, toleransi dalam kehidupan masyarakat sangat kuat. Seperti disebutkan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, Kampung Bali merupakan satu dari beberapa kampung tematik yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Kota. Destinasi ini tidak hanya menggambarkan suasana Bali, tapi juga kental dengan nuansa seni, budaya, dan sejarah.
Serta yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang toleransi di masyarakat. “Saya berharap masyarakat berada di garda terdepan. Keragaman budaya, keragaman berbangsa dan bernegara,” pesan Tri Adhianto (ma/vh).