Belakangan ini aksi teror yang dilakukan Kelompok Separatis Bersenjata serta Organisasi Papua Merdeka (KSB/OPM) kian meresahkan, khususnya saudara ki
Anak-anak Papua banyak dibina TNI |
“Merebut hati dan pikiran masyarakat lokal Papua adalah cara terbaik,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soestyo atau Bamsoet (2/5). Karena ulah KSB/OPM sudah mengarah kepada kejahatan transnasional. Dipersiapan dan direncanakan di negara lain untuk dilakukan di negara lain, dilakukan di sebuah negara namun dampaknya dirasakan oleh negara lain, serta ada kerjasama antara pelaku di sebuah negara dengan pelaku kejahatan yang sama di negara lainnya.
Jadi, kata Bamsoet, dari sudut pandang penegakan hukum berdasarkan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime (UNCATOC), kasus yang terjadi di Papua, merupakan kasus serius. Merujuk pada UNCATOC, kejahatan yang dilakukan teroris di Papua dapat digolongkan kepada Kejahatan Transnasional Terorganisasi (TOC).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo |
Menurut Bamsoet, beberapa bukti kejahatan teroris di Papua masuk kedalam TOC, diantaranya temuan dua kasus pasokan senjata api ke Papua dari Makassar dan Maluku oleh KSB, adanya penyelundupan senjata api dari WNA asal Filipina melalui Sangihe Talaud dan Nabire ke Papua, serta adanya kasus penyelundupan amunisi oleh seorang WNA asal Polandia ke Papua.
“Semua persyaratan untuk dianggap sebagai bagian dari kasus kejahatan transnasional terorganisasi bisa dibuktikan. Dengan demikian, upaya penyelesaian masalah di Papua dengan Penggunaan TNI untuk memback up penegakan hukum dan ketertiban dalam menghadapi gangguan keamanan dalam negeri dari serangan pemberontak dan teroris melalui pendekatan keamanan menjadi sah dan dilindungi undang-undang,” tegas Bamsoet.
Ketua MPR RI ini apresiasi langkah cepat dan strategis TNI dan Polri dalam menumpas habis para pemberontak serta teroris yang sangat meresahkan warga Papua dengan berbagai tindakan kekerasan, pemerkosaan ataupun pembunuhan.
“Hal itu penting dilakukan agar bisa dilakukan pemulihan kesejahteraan umum dan pendidikan bagi anak-anak lokal Papua. Anggota TNI-Polri kiranya dapat ditugaskan sebagai guru dan pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak," ungkap Bamsoet (bp).