Dumai/Riau (IndonesiaMandiri) – 'Mengapa saya bawa sebanyak ini? Karena persoalan Riau banyak dan harus segera diselesaikan. Kita tidak lagi bicara po
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama jajarannya tinjau sejumlah lokasi di Riau |
Pada kunjungan kali ini, Siti membawa lebih dari selusin pejabatnya, seperti Staff Ahli Menteri LHK, Tenaga Ahli Menteri LHK, Sekditjen PSLB3, Sekditjen PPI, Direktur Konservasi Tanah dan Air, Ditjen PDASHL, Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat Ditjen PSKL KLHK, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, dan Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Ditjen PPI KLHK.
D Dumai, rombongan Menteri meninjau Pantai Marina, yang akan menjadi calon lokasi Ekowisata Taman Satwa, Daops Manggala Agni Dumai berlanjut ke TWA Sungai-Dumai, yang berada di bawah BKSDA Riau. Dari Dumai menuju Pekanbaru (11/4), Siti menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPI KLHK) dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (FIA Unilak) Pekanbaru.
''Kerjasama dengan FIA Unilak terkait agenda perubahan iklim ini penting dan akan meluas nanti ke Universitas lainnya di Riau. Saya sudah minta pada Wakil Menteri dan Staff Khusus Menteri Prof.Winarni untuk terus mengikuti perkembangan. Karena yang paling penting untuk kerja lingkungan adalah kerja lapangan, kampanye keterlibatan masyarakat, dan guidance keilmuan,'' papar Siti.
Untuk target pembentukan 20.000 kampung iklim di 2024, selain kalangan akademisi, juga dilibatkan kalangan dunia usaha untuk memberikan perhatian pada Desa atau Kampung Iklim yang berada di wilayah kerjanya.
Usai kegiatan penandatanganan PKS, Menteri LHK mengumpulkan jajarannya untuk mendengarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Walikota Dumai, Bupati Bengkalis, dan Bupati Siak. Selain mendiskusikan berbagai persoalan di daerah, Siti terus memberikan arahan pada jajarannya untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan rakyat (ma).