''Saya tidak mengira kalau ternyata kita bisa memulai kerjasama seperti ini dari Riau. Artinya sudah bisa mengajak masyarakat dalam hal pencapaian tar
Perbanyak Kampung Iklim, KLHK Gandeng Universitas Lancang Kuning |
Siti menyaksikan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPI KLHK) oleh Sesditjen PPI KLHK Novia Widyaningtyas dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning (FIA Unilak) Pekanbaru, dengan Dekan FIA Unilak Alexsander Yandra, di Hotel The Premiere, Pekanbaru (10/4).
''Karena yang paling penting untuk kerja lingkungan sebenarnya adalah kerja lapangan, kampanye keterlibatan masyarakat, dan guidance keilmuan,'' jelas Siti. Untuk target pembentukan 20.000 program kampung iklim (Proklim) di 2024, selain kalangan akademisi juga akan dilibatkan kalangan dunia usaha untuk memberikan perhatian pada Desa atau Kampung Iklim yang berada di wilayah kerjanya.
''Tentu saja peran serta Pemda juga menjadi kunci utama untuk mencapai target perubahan iklim yang sudah menjadi komitmen kita bersama,'' tambah Siti. Dengan adanya PKS antara Ditjen PPI dan FIA Unilak diharapkan target 20.000 lokasi Proklim juga dapat dikawal, melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; Pengabdian kepada Masyarakat.
Banyak kerja terkait Proklim yang perlu keterlibatan akademisi, seperti kegiatan penanaman pohon, pengelolaan sampah dan limbah, upaya hemat energi, penghijauan di perkotaan, mangrove, dan kegiatan lainnya. PKS ini dapat menjadi prototip bagi daerah lain di Indonesia, termasuk di kalangan perguruan tinggi.
FIA Unilak telah memulai kegiatan dengan penempatan mahasiswa magang di lokasi Proklim, pendampingan pada Kelurahan Tobekgodang yang mengantongi sertifikat Proklim Utama, melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengangkat tema Proklim, dan menggelar sosialisasi Proklim secara daring menghadirkan peserta dari berbagai lapisan masyarakat.
ProKlim) bertujuan mempersiapkan masyarakat yang berketahanan iklim dan menerapkan pola hidup rendah emisi Gas Rumah Kaca (GRKK). KLHK menargetkan 20.000 kampung iklim terbentuk pada tahun 2024. Pembentukan Kampung Iklim pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa. Bisa juga dalam bentuk lingkup Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi (ma).