Medan (IndonesiaMandiri) – “Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara merupakan sebuah momentum untuk membangun sinergi TNI, Polri dan mas
Panglima TNI dan Kapolri periksa peserta Latsitarda Nusantara yang berlangsung di Medan |
Panglima TNI mengatakan, Latsitarda Nusantara yang dilaksanakan sejak 7- 24 April memiliki makna sangat penting di tengah penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Latsitarda diharapkan membantu mengurangi kesulitan rakyat, termasuk akibat pandemi. “Saat ini sangat dibutuhkan semangat sinergi dan semangat kerja sama, untuk bersama menuju Indonesia bangkit dan melaksanakan pembangunan nasional,” tambahnya.
Menurut Panglima TNI, tantangan yang akan dihadapi para Taruna/Taruni serta mahasiswa nantinya akan terus berubah dan kompleksitas tantangan akan terus meningkat. Dibutuhkan Perwira TNI-Polri dan generasi penerus bangsa yang tangguh, mampu beradaptasi serta memanfaatkan kemajuan yang ada. “Oleh karena itu, Latsitarda harus benar-benar dimanfaatkan untuk menimba pengalaman, menjalin komunikasi personal, dan membangun kerja sama dengan sebaik-baiknya,” kata Panglima TNI.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara, para Bupati/Walikota, Forkopimda di Sumatera Utara yang menjadi daerah Latsitarda Nusantara XLI tahun 2021 serta Danjen Akademi TNI, Kalemdiklat Polri, para Gubernur Akademi Angkatan, Gubernur Akademi Kepolisian, para Rektor, serta seluruh pembina dan pelatih yang terlibat dalam Latsitarda.
“Kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara saya titipkan generasi muda terbaik bangsa. Jadikan mereka anak muda yang berjiwa Bhinneka Tunggal Ika, yang bangga akan keanekaragaman, sekaligus mampu merawat dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” pesan Panglima TNI.
Beberapa daerah jadi lokasi Latsitarda Nusantara, seperti Kabupaten Simalungun, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Sasaran Fisik meliputi perbaikan rumah ibadah, fasum, pos kamling dan MCK umum, pembersihan drainase, perbaikan rumah tidak layak huni dan perbaikan/pengaspalan jalan/pavingisasi. Sedangkan non-fisik meliputi riset sosial, penyuluhan Covid-19, Narkoba, kesehatan, penguatan desa/kampung tangguh, penanaman nilai juang, pengenalan Akademi TNI dan Akpol, pelatihan drum band dan anjangsana ke tokoh agama serta masyarakat.
Peserta latihan sebanyak 802 Taruna-Taruni dengan rincian, Akmil 227 Taruna, AAL 101 Taruna/Taruni, AAU 91 Taruna/Taruni dan Akpol 282 Taruna/Taruni. Sedangkan mahasiswa setempat sejumlah 100, terdiri dari 25 mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, 10 mahasiswa dari Universitas Simalungun, 15 mahasiswa dari Universitas Efarina Simalungun, 25 mahasiswa dari Universitas UIN Sumut dan 25 mahasiswa dari STAIN JM Tj. Pura (bp).