Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Ini kesempatan kita untuk memaksimalkan persiapan, juga uji coba sirkuit. Sehingga kita benar-benar punya tingkat kesiap
Penundaan Event MotoGP karena pandemi dan direncanakan pada awal 2022 |
Seri MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat, rencananya akan dilangsungkan pada musim ini, bahkan sudah masuk dalam daftar cadangan kalender MotoGP 2021. Namun setelah perwakilan FIM (Federasi Balap Motor Internasional) dan Dorna Sports meninjau lapangan ke Sirkuit Mandalika pada pekan kemarin, diputuskan MotoGP Indonesia akan digelar pada paruh pertama MotoGP musim 2022.
Keputusan penundaan diambil dengan mempertimbahkan situasi di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, perwakilan FIM dan Dorna Sports menyatakan terkesan dengan rencana proyek serta standar keselamatan yang ditetapkan. Penundaan justru memberikan waktu yang lebih baik bagi Indonesia dalam mempersiapkan gelaran salah satu ajang sport tourism terbesar dunia itu tahun depan.
"Karena kita akan punya waktu lebih banyak waktu untuk persiapan, promosi, karena akan ada ratusan ribu wisatawan yang hadir langsung menyaksikan perhelatan MotoGP di Mandalika," tambah Sandiaga.
Hal lain yang diutarakan Sandiaga kepada media, terkait rencana perluasan dan peningkatan Dana Hibah Pariwisata pada 2021, yang tak hanya menyasar industri hotel dan restoran. Tapi juga untuk biro perjalanan wisata, taman rekreasi dan lainnya. "Oleh karena itu saya berharap biro perjalanan wisata juga tour operator (TO) untuk segera mengumpulkan data melalui pemerintah daerah juga asosiasi," jelas Sandiaga.
Sementara terkait larangan mudik, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan sampai saat ini belum ada larangan operasional destinasi wisata di masa libur lebaran dari pemerintah. Untuk itu Menparekraf mendorong pelaku usaha parekraf untuk memaksimalkan persiapan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
"Saya melihatnya akan ada reposisi. destinasi wisata lokal akan mendapatkan kunjungan karena banyak masyarakat yang tidak bisa ke kampung halaman, mereka akhirnya menghabiskan libur lebaran dalam bingkai PPKM skala mikro dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Keputusan ini harus disikapi dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh elemen masyarakat,” papar Sandiaga.
Pelaku usaha harusberadaptasi dan bekerja sama dengan Pemda dan Satgas Covid19 setempat untuk memaksimalkan protokol kesehatan dan pelayanan di destinasi. Seperti kapasitas yang dikurangi, adaptasi digital (ma/jna).