Jakarta (IndonesiaMandiri) – Bagi perempuan bernama Agustini Rahayu – akrab disapa Ayu – peringatan Hari Kartini yang selalu diperingati pada 21 April
Kesibukan Ayu disamping menghadapi awak media juga menjadi moderator acara |
Ayu, yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), dalam posisinya yang sangat strategis saat ini, selalu tampil di depan menyuarakan lembaganya dalam kampanye sektor parekraf di Tanah Air, baik di dalam maupun luar negeri.
Pengalamannya di Kementerian Pariwisata lebih dari 20 tahun, telah banyak mengisi berbagai posisi penting, seperti Kasubdit Wilayah Eropa (2013), Kepala Bidang Komunikasi Media Elektronik (2015), Kepala Bidang Kemitraan Industri Pariwisata (2018), Asisten Deputi Pemasaran (2018) hingga kini menjadi Kepala Biro Komunikasi, menjadikannya ia kian akrab dengan awak media.
Perempuan Indonesia di sektor pariwisata kerab tampil di depan |
Indonesiamandiri (IM). Bagaimana anda menilai relevansi perjuangan kartini diera mileneal saat ini?
Agustini Rahayu (AR). Hari Kartini memiliki makna yang mendalam sebagai simbol atau upaya penguatan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Menjadikan perempuan harus percaya diri dengan usaha yang tekun ikut melakukan perubahan.
Perempuan tidak perlu ragu untuk melangkah dan mendapatkan pendidikan yang tinggi untuk berkarier sesuai dengan potensi yang dimiliki. Perempuan modern dapat bebas berekspresi mewujudkan ide-ide kreatif serta menyuarakan hasil pemikiran.
IM. Sebagai perempuan yg aktif di sektor kepariwisataan, kontribusi apa yang paling penting diperankan perempuan?
AR. Perempuan Indonesia memiliki peran yang besar. Hal sederhana bisa dilihat ketika kita berada di destinasi, dimana wanita kerap menjadi garda terdepan dalam menyambut wisatawan. Tari-tari daerah yang begitu memukau banyak dibawakan para wanita. Begitu juga ketika kita melihat para pengrajin yang memproduksi produk-produk kreatif bernilai tinggi yang disukai wisatawan.
Apa yang dilakukan perempuan Indonesia ini tidak hanya menjadi etalase atas kekayaan, keindahan khazanah budaya Indonesia yang menarik bagi wisatawan. Tapi apa yang mereka lakukan adalah turut memastikan kekayaan budaya Indonesia tetap lestari dan berkelanjutan.
Dalam konteks keadaan saat ini, perempuan Indonesia juga harus mengambil peran dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dari diri sendiri dan menyebarluaskannya ke lingkungan terdekat seperti keluarga hingga di kehidupan masyarakat.
Penerapan protokol kesehatan menjadi syarat utama yang harus dijalankan masyarakat dan seluruh pihak saat ini agar tetap produktif namun tetap aman dari COVID-19. Jadi, apapun kegiatannya, termasuk pariwisata, masyarakat harus dapat memastikan penerapan protokol kesehatan yang disiplin serta baik dan benar. Dan perempuan Indonesia di berbagai daerah juga punya andil yang besar dalam mewujudkannya.
IM. Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia, telah melahirkan banyak perempuan hebat, baik di tingkat nasional dan internasional. Apa saja yg perlu ditingkatkan untuk berdayakan peran perempuan Indonesia kedepan?
AR. Banyaknya perempuan hebat Indonesia baik di tingkat nasional dan internasional menggambarkan peran perempuan di era modern ini sangat besar. Menunjukkan semakin terbukanya ruang bagi perempuan untuk ikut andil pada sektor pembangunan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di pemerintahan. Ruang yang membuat perempuan dapat bebas mewujudkan ekspresi, mimpi, ide kreatif serta hasil pemikiran.
Perempuan Indonesia tidak perlu ragu untuk mengambil peran. Dan yang terpenting adalah menyebarluaskan semangat bersama untuk terus berkarya, pendidikan dan berkontribusi di tengah masyarakat. Semangat ini yang perlu terus ditingkatkan dan diberdayakan.
IM. Apa kesan, pesan anda terkait Hut kartini saat ini untuk perempuan Indonesia kini dan kedepan?
AR. Perempuan tidak perlu ragu untuk melangkah karena memiliki hak dan kesempatan yang sama. Kejar pendidikan tinggi demi cita-cita, dorong percaya diri dalam berkarier. Bukan sekadar memenuhi perekenomian diri atau keluarga, tapi juga sebagai teladan bagi perempuan-perempuan lain.
Ayu ingatkan perempuan Indonesia tak perlu ragu untuk melangkah |
Foto: Dok Kemenparekraf