"Saatnya Konsolidasi Rimbawan, di seluruh penjuru tanah air mulai sekarang. Mari kita bangkitkan lagi jiwa korsa Rimbawan Indonesia. Bersama-sama kita
Menteri LHK Siti Nurbaya saat memberi penghargaan ke salah satu stafnya |
Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti juga menyematkan langsung Penghargaan Satyalancana Wira Karya kepada 10 orang, atas jasa dalam memberikan darmabaktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
Adapun 10 orang penerima Penghargaan Satyalancana Wira Karya Tahun 2021 yaitu Rosa Vivien Ratnawati (Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3), Rasio Ridho Sani (Dirjen Penegakan Hukum LHK), Agus Justianto (Kepala Badan Litbang dan Inovasi), Helmi Basalamah (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan BP2SDM LHK), Sri Murniningtyas (TAM Bidang Pengembangan Jaringan Kerjasama Luar Negeri), Bambang Supriyanto (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan), Wiratno (Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem), Ruandha Agung Sugardiman (Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim), Ary Sudijanto (Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Ditjen PKTL), dan Raffles B. Pandjaitan (Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat LHK BP2SDM).
Sejak 2017, Penghargaan Satyalancana Wira Karya diberikan kepada sosok yang berjasa khususnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Tidak hanya pejabat lingkup KLHK, penerima penghargaan juga berasal dari publik figur, akademisi, aktivis, dan jurnalis.
Puncak acara Hari Bakti Rimbawan dilakukan dengan upacara bendera secara hibrid di Plaza Manggala Wanabhakti dan seluruh kantor UPT se-Indonesia, dilanjutkan dengan resepsi bersama rimbawan dari segmen pemerintah, praktisi, aktivis, komunitas, dan dunia usaha. Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti meminta konsolidasi rimbawan Indonesia untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada para Rimbawan yang telah memberikan kinerja yang baik selama masa Pandemi Covid-19, dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan," kata Menteri Siti dalam sambutannya.
Apresiasi juga Menteri Siti tujukan kepada para Rimbawan atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75,03 % di periode 2019-2020, seluas 115,46 ribu ha. Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, apresiasi disampaikan atas kerja keras dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hutan sosial, pekerjaan pemulihan lingkungan dengan penanaman pohon dan mangrove secara luas, dan rehabilitasi gambut. Upaya-upaya lain yang patut diapresiasi diantaranya perlindungan dan patroli hutan kawasan konservasi, penyelamatan satwa liar dan keanekaragaman hayati, usaha hutan lestari, dan penegakan hukum.
Begitu pula kerja-kerja preparasi kebijakan, peningkatan SDM, pengawasan dan inovasi serta penelitian murni dan kerja laboratorium. Yang tidak kalah penting, peran policy advice untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di lapangan. Demikian pula dalam diplomasi internasional, menyangkut upaya-upaya sektor kehutanan dalam pengendalian perubahan iklim.
"Saya mengajak kita semua mencermati dengan sebaik-baiknya, melakukan internalisasi, dan terus mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan, dan instrumen kerja, termasuk membuat personil KLHK lebih well-equiped, lebih melengkapi diri dengan segala pengetahuan, dan pemahaman kerja, serta skill lapangan yang memenuhi standar, untuk memenuhi kebutuhan panggilan tugas," jelas Siti.