Maybrat/Papua Barat (IndonesiaMandiri) – “Gereja atau agama diciptakan agar manusia menjadi baik, berbudi luhur, dan berkarakter. Gereja memiliki tan
Raker IV AM Sinode GKI (Gereja Kristen Indonesia) dihadiri Gubernur Papua Barat, Kapolda, Pangdam dan tokoh masyarakat Papua Barat |
Pangdam hadir dan memberi sambutannya pada pembukaan rapat kerja (Raker) IV AM Sinode GKI (Gereja Kristen Indonesia) Tanah Papua bertema "Datanglah Kerajaanmu", di lapangan Ella Ayamaru, Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat (16/3).
“Mari kita tetap patuhi Prokes (protokol kesehatan) dan hidup bersih. Mari kita saling bekerja sama, dari Gubernur Papua Barat bahkan Kapolda Papua Barat hingga ke para stakeholder dan tokoh agama, termasuk didalamnya para pendeta. Kita tidak cukup dengan komunikasi dan koordinasi saja. Tetapi kita butuh kolaborasi, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kita butuh kerja sama, kolaborasi, sinergi dan integrasi agar dapat membangun bangsa yang besar ini," jelas Pangdam.
"Untuk itu, kepada seluruh tokoh agama mari sama- sama kita menjaga kedamaian, karena damai tidak langsung turun dari langit tetapi kedamaian itu diciptakan,” tambahnya. Pangdam juga mengajak kepada seluruh peserta Raker untuk dapat menghasilkan pokok-pokok pikiran yang baik untuk masa depan gereja ke depan.
Pangdam juga mempertunjukkan tayangan video pendek tentang Kontribusi Kodam XVIII/Kasuari bagi Pembangunan dan Kemajuan Provinsi Papua Barat, antara lain tenang rekrutmen 1000 Bintara Otsus Orang Asli Papua dan Bintara Kowad, Sinergitas TNI-Polri di Papua Barat serta program Bulan Kasih Papua Barat (Desember 2020) secara bersama oleh Pangdam XVIII/Kasuari dan Gubernur Provinsi Papua Barat.
Sementara Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan menyampaikan, dalam menjalankan tugas dengan situasi seperti saat ini bukanlah hal mudah. “Tetapi kita tetap melakukan hal ini dengan campur tangan Tuhan. Sinode dituntut untuk menjaga alam dan manusia yang ada di tanah Papua agar kita dapat hidup harmonis, kata Gubernur.
“Mari kita jaga tanah Papua, jaga alam kita. Agar kita dapat meninggalkan mata air buat anak cucu kita, bukan air mata. Hal ini menjadi refleksi dalam tugas kerja kita ke depan. Kita juga telah mendapat berkat, sehingga mari kita menjadi berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kita,” jelasnya.