Jakarta (IndonesiaMandiri) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung pe
Produk UMKM di daerah terus dipacu agar pemasarannya bisa diakses secara digital dan global |
Dalam peluncuran KKI 2021 bertema “Eksotisme Lombok”, digelar secara daring dan luring dari ITDC Mandalika, Lombok, NTB (3/3), Sandiaga mengatakan perlu kerja sama berbagai pihak untuk mengembangkan dan memajukan pelaku ekraf di sekitar kawasan Mandalika, sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia.
“Kita harus memastikan bahwa produk-produk kreatif dari Lombok ini bisa mendunia,” kata Sandiaga. Menurutnya, kunci utama memperkenalkan produk-produk kreatif tersebut ke pasar internasional adalah melalui digitalisasi pelaku ekonomi kreatif ke platform digital. Sehingga, para konsumen yang berminat dapat berbelanja lewat platform digital tanpa harus bertransaksi secara fisik.
Sandiaga juga mengapresiasi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan jajarannya yang mempromosikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran dalam transaksi produk-produk yang diperkenalkan dalam gerakan KKI. “QRIS ini juga sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gernas BBI (Bangga Buatan Indonesia) dan saya juga mengingatkan untuk bangga ‘berwisata di Indonesia’ dengan #diindonesiaaja,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengatakan NTB khususnya Lombok memiliki potensi dan kapasitas sumber daya manusia yang sangat hebat. Potensi ini, lanjut Zulkieflimansyah, perlu dikembangkan lebih jauh lewat program KKI yang juga berkaitan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia ini.
“Eksotisme Lombok bukan hanya sebatas keindahan wilayah, alam, dan kuliner yang menggiurkan yang kita nikmati bersama. Tapi eksotisme Lombok adalah lambang kebangkitan, bahwa ternyata UKM kita mampu menciptakan apa yang selama ini kita tidak kita khayalkan sebelumnya,” ungkap Zulkieflimansyah.
Dalam kesempatang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, menambahkan produk kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar di luar negeri. Sehingga potensi ini perlu dikembangkan agar produk-produk tersebut memiliki nilai tambah untuk meningkatkan keunggulan daerah.
“Apa yang kita lakukan saat ini melalui Bangga Buatan Indonesia saya kira sudah tepat. Kita sudah bergerak mempersiapkan produk-produk unggulan daerah,” ujar Luhut. Selain itu, lanjut Luhut, sinergi pihak-pihak terkait dalam gernas BBI dan “bangga berwisata #diindonesiaaja” bisa menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi sektor parekraf yang terdampak pandemi Covid-19.
“Saya juga berterima kasih untuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terus berjuang melakukan aktivasi pemulihan sektor wisata sekaligus mengangkat produk ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf serta UMKM di Kementerian Koperasi dan UMKM itu harus sejalan, karena menurut hemat saya ini harus saling mengisi,” ucap Luhut.