Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayjen TNI Achmad Riad, beri pembekalan kepada peserta Rapat Koordinasi Teknis
Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad |
Kapuspen TNI menyampaikan bahwa saat ini Penerangan TNI sedang membenahi diri dan perlu adanya beberapa pedoman buku petunjuk maupun aturan-aturan yang harus dibenahi kembali. “Oleh karena itu, Saya mencoba membuat beberapa gambaran, apa yang harusnya dilakukan oleh perwira Penerangan TNI,” ucapnya.
Disebutkan Kapuspen TNI, peran Penerangan TNI sebagai pelayan Informasi Publik dan juga sebagai communication facilitator. Artinya, Penerangan TNI yang memfasilitasi untuk mengkomunikasikan berbagai hal terkait masalah TNI dengan masyarakat, baik secara internal kepada anggota TNI maupun eksternal kepada publik.
Menurut Mayjen TNI Achmad Riad, jajaran penerangan TNI harus banyak menggali ilmu dan harus tahu banyak ilmu pengetahuan, karena apabila tidak menguasai ilmu tersebut maka statement yang disampaikan bisa lari ke mana-mana atau liar. “Untuk itu kita harus bijak dalam menggunakan Media Sosial (Medsos) dengan menjaga kehormatan prajurit, dan memberikan komentar yang penting bukan yang penting komentar,” pesannya.
Mayjen TNI Achmad Riad memberikan penekanaan diantaranya kuasai teknologi informasi, banjiri media dengan kinerja TNI, bangun citra dan opini positif TNI, hindari kebohongan publik, jalin hubungan harmonis dengan media massa dan tingkatkan kepercayaan terhadap publik agar TNI tetap dicintai rakyat.
Peserta Rakornis Penerangan TNI juga menerima pembekalan dari Gildas Deograt Lumy (Pakar IT/Staf Ahli Menhan RI Bidang Siber) dengan topik “Posisi dan Strategi TNI dalam Perang Informasi” dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo (Staf Ahli Meninfokom RI) tentang “Memperkuat Jaringan Sinergitas Jajaran Penerangan TNI-Kominfo dalam Memerangi Hoax serta Memenangkan Perang Informasi Untuk Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” (lw).