"Porang sudah jadi primadona dan InsyahAllah akan terus jadi primadona mengingat itu adalah kebutuhan pokok dan kebutuhan industri," ujar Ketua Umum P
Saat ini di Indonesia ada 20 ribu lahan ditanami Porang |
Tanaman porang sangat strategis dikembangkan, selain kaya manfaat, tanaman ini juga punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Sejak 2019, porang yang tadinya tanaman liar mulai sukses jadi primadona petani.
Ngakib menambahkan, di Jepang, porang digunakan untuk memberi makan ratusan ribu pasukan yang sedang berperang di hampir seluruh daratan asia seperti Korea, Cina, dan lain-lain. Pada 1943, Jepang datang menjajah negeri ini bukan untuk mencari rempah rempah seperti orang eropa. Melainkan salah satunya untuk mencari makanan utama mereka yakni konjak atau porang. Bukan beras atau gandum.
"Porang adalah fenomena zaman. Beratus ratus tahun Porang ada di bumi pertiwi ini, di pinggir jurang, di bawah rumpun bambu, di bawah pohon duku dan pepohonan yang rindang,di semak belukar, di hutan lebat. Tanpa ada orang kita sudi menengok atau bisa memanfaatkannya," kisahnya.
Ngakib mengakui, Jepang dan Cina merupakan negara sebagai pengkonsumsi porang belakangan ini. Namun akhir-akhir ini mengalami kesulitan sehingga stok porang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. "Tahun 2014 kemarin datanglah mereka ke indonesia untuk cari porang karena memang sumber porang dunia ada di Indonesia," sambungnya.
Kini, cerita Ngakib, Badan Pangan Dunia FAO memperkirakan krisis pangan terjadi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sehingga saat ini berbagai negara berupaya memperkuat ketahanan pangan termasuk Indonesia.
"Porang termasuk pangan favorit di Jepang. Hasil olahan porang biasanya jadi produk diet dan pangan sehat, antara lain, mie dan beras shirataki. Porang bahkan 5 kali lebih baik dari beras. Melihat potensi ini banyak petani saat ini beralih menanam potang," urai Ngakib.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebut, pihaknya di bawah komando Mentan Syahrul Yasin Limpo saat ini memang menggenjot pengembangan porang sebagai komoditas ekspor. Di pasar ekspor, porang banyak dicari sebagai bahan makanan dan industri obat juga kecantikan sehingga harga porang pun menjadi sangat menjanjikan bagi petani.
“Kami akan terus meningkatkan budidaya porang ini dalam berbagai aspek salah satunya dalam pengamanan produksi porang,” ungkapnya. Saat ini ada 20.000 hektare lahan di Indonesia yang ditanami porang dan terus bertambah. Porang sudah diekspor ke 16 negara dengan negara tujuan terbesar China, Thailand, dan Vietnam dalam bentuk chips, tepung dan lainnya. "Pada tahun 2020, sebanyak 19.800 ton porang diekspor dengan nilai Rp880 miliar,” aku Suwandi (ma).