Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Prioritas Kabinet Indonesia Maju dalam lima tahun ke depan adalah pengembangan SDM, maka pendidikan vokasi menempati pos
Kebutuhan SDM unggul dari lulusan PTNP sangat dibutuhkan sekali guna mengisi kebutuhan sector parekraf |
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) target cetak lulusan pendidikan tinggi vokasi ini terus meningkat tiap tahunnya, guna menunjang keberlangsungan sektor parekraf. Jumlah lulusannya dipatok mencapai 2.200 lulusan pada 2024, dari 1.500 lulusan di 2020.
Tidak hanya lulusan SDM (sumber daya manusia) pariwisata yang unggul, tapi juga lulusan siap untuk menjadi wirausahawan muda, pemimpin mandiri, sekaligus pegiat ekosistem parekraf, sehingga dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menparekraf menjelaskan, hingga 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi nomor 4 atau 5 terbesar di dunia. Sudah selayaknya enam PTNP di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf dan institusi pariwisata di Indonesia pada umumnya, untuk memiliki keunggulan-keunggulan kelas dunia.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan peningkatan jumlah tenaga kerja pariwisata dari 10 juta di 2020 menjadi 12 juta tenaga kerja di 2024. Ditambah jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif dari 17,25 juta tenaga kerja di 2020 menjadi 19,9 juta tenaga kerja di 2024.
Dalam upaya pengembangan SDM unggul dan berdaya saing, Kemenparekraf/Baparekraf akan mewujudkannya melalui tiga strategi yang tertuang dalam Renstra tersebut. Pertama, optimasi kelembagaan maupun kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi parekraf. Kedua, meningkatkan sertifikasi kompetensi SDM parekraf. Ketiga, penguatan komunitas dan kelembagaan parekraff.
"Poltekpar kita ke depan harus dapat berkolaborasi dengan institusi pendidikan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga perusahaan terbaik dunia, terutama perusahaan berbasis digital yang selama ini mungkin terkoneksi dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Termasuk kerja sama dengan desa-desa wisata, karena kita ingin membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat," papar Sandiaga.
Tentang SBMPTNP 2021, adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri yang berada di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, yaitu pendaftaran dan seleksi dilakukan secara bersama dan terintegrasi antara Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Medan, Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, dan Poltekpar Lombok.
Wakil Ketua SBMPTNP yang juga Ketua STP NHI Bandung, Faisal, menjelaskan, proses pendaftaran dilakukan hanya satu kali secara bersama dan online, dimulai pada 1 Februari sampai 27 Mei 2021. Jumlah target penerimaan sebanyak 3.145 mahasiswa baru, terdiri dari Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung sebanyak 650, Poltekpar Bali 660, Poltekpar Medan 560, Poltekpar Makassar 650, Poltekpar Palembang 300, dan Poltekpar Lombok 325 (ma/ag).