"Kepentingan sektor pertanian harus diatas kepentingan yang lain karena ini menyangkut hak hidup orang banyak. Saya kira sektor pertanian tidak boleh
Riyanto, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia |
Riyanto mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengarahkan kebijakan ekonomi dan politik negara pada sektor pertanian. Menurutnya, sektor pertanian tidak boleh dipandang sebelah mata mengingat kontribusi terhadap ekonomu nasional sudah terbukti dan teruji.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis produk domestik bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). Berdasarkan sektornya hanya pertanian yang tumbuh positif di tengah melemahnya perekonomian nasional akibat pandemi Covid 19 yang berkepanjangan.
Adapun berdasarkan lapangan usaha 2020, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar 1,75 persen. Bahkan hanya lapangan usaha pertanian saja yang tumbuh positif dibandingkan sektor lainnya.
"Lagi-lagi ini memberikan isyarat, sektor pertanian menjadi penolong di tengah resesi karena mampu menyediakan banyak lapangan kerja ditengah situasi ekonomi yang sulit karena banyak PHK," jelas Riyanto.
Menurutnya, selama ini sektor pertanian cenderung dikesampingkan dan tidak menjadi prioritas pembangunan. Tapi, tambah Riyanto, jika melihat fakta-fakta kinerja dan kontribusi sektor pertanian selama pandemi ini, maka ke depan, pemerintah harus memberi perhatian khusus untuk jalanya pembangunan nasional.
Riyanto berharap, kedepan pemerintah Indonesia bisa lebih memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif pada sektor pertanian agar usaha-usaha yang ada di desa juga ikut terangkat dengan memaksimalkan pertanian. "Sektor ini jika dikembangkan akan banyak menyerap tenaga kerja dan pastinya akan membantu peningkatan perekonomian," ungkapnya (ma).