Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Curah hujan yang terjadi setelah tanggal 20 Februari hingga saat ini kita lihat berkurang drastic. Namun perlu diingat
Kolaborasi yang baik, TNI AU, BPPT dan BMKG dalam melakukan modifikasi cuaca |
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan TNI AU bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah hamper sepakan, dengan operasi penyemaian NaCl Powder (Garam), dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Proses ini mulai berjalan sejak 21 Februari, sampai Jumat (26/2), total sudah menyemai hingga 22.000 Kg Nacl Powder (Garam), ditebarkan di wilayah pantai Timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon sampai ke perairan Selatan Provinsi Banten.
Jon menyampaikan, akan menaburkan kembali Nacl Powder (Garam) dalam 3 sortie penebaran di awan menggunakan pesawat CN 295 dan pesawat Cassa 212, untuk menghalau awan-awan yang “berpotensi” agar jatuh di wilayah sebelum memasuki Jabodetabek.
Pasawat CN 295 A-2901 yang dipiloti Kapten Pnb Riyo dan Kapten Pnb Iskandar dari Skadron Udara 2 Halim Perdanakusuma membawa 2.400 Kg Nacl Powder dan pada sortie ke 2 membawa 2.400 Kg Nacl Powder ditebar di ketinggian 10.000-12.000 Feet. Selanjutnya Pesawat Cassa 212 A-2105 dipiloti Kapten Pnb Wanto dan Kopilot Lettu Pnb Adam dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang membawa 800 Kg Nacl Powder di ketinggian 8.000 Feet.
"Sebelum diberangkatkan sortie per sortie kami melaksanakan briefing dengan Tim TNI AU, BPPT, dan BMKG untuk mengidentifikasi pertumbuhan awan yang ada ditarget area, yaitu awan tumbuh di Selat Sunda, Pantai Selatan Banten, dan Pantai Timur Lampung karena prediksi awan konvektif di daerah tersebut punya peluang tinggi masuk wilayah Jabodetabek. Pelaksanaan operasi TMC ini bisa mengurangi curah hujan," jelas Kadisops Lanud Halim Perdanakusuma Noto Casnoto (ma).