Bengkayang/Kalbar (IndonesiaMandiri) – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang keluar masuk perbatasan Indonesia-Malaysia lewat Kalimantan Barat (Kalbar),
Salah satu PMI saat diamankan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas |
Baru-baru ini, TNI melalui Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas, berhasil mengamankan sebanyak 18 orang PMI yang pulang dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur tikus. Kedelapan belas PMI Non Prosedural tersebut diamankan saat melewati jalur tikus di sektor Pos Sajingan Terpadu, Kab Sambas dan sektor Pos Kumba Semunying, Kab. Bengkayang, seperti disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kapuas, Letkol Inf Alim Mustofa (1/2).
Dansatgas mengatakan, PMI tersebut diamankan oleh anggotanya saat patroli dan ambush (pengendapan), mendapatkan ada yang berusaha masuk ke Indonesia melalui jalur tikus. “Dari kegiatan ambush yang dilaksanakan mulai hari Minggu sampai Senin ini, berhasil diamankan total 18 orang PMI Non Prosedural, yang masuk secara berkelompok,” jelasnya.
Menurut Dansatgas, pengawasan terhadap jalur-jalur tidak resmi di perbatasan Indonesia-Malaysia akan terus diperketat untuk mencegah adanya kegiatan dan lalu lintas barang maupun orang secara ilegal. “Kita semakin intensif seperti ini sesuai dengan perintah dari Komando Atas dan juga terkait dengan mewabahnya Covid-19,” tambahnya.
Dari keterangan para PMI, selama di Malaysia mereka ada yang bekerja sebagai buruh kebun sawit, buruh cuci, maupun pegawai restoran. Namun dikarenakan adanya kebijakan lockdown diberlakukan Pemerintah Malaysia, membuat mereka diberhentikan dari pekerjaannya, sehingga mengharuskannya kembali ke Indonesia.
Satgas Yonif 642 Kapuas bekerja sama dengan Instansi terkait di perbatasan, memastikan semua WNI yang masuk ke Tanah Air dari Malaysia harus melalui rangkaian pemeriksaan Protokol Kesehatan Covid-19. Setelah dinyatakan negatif Covid -19, PMI kemudian diserahkan kepada pihak Imigrasi untuk didata dan diwawancara tentang riwayat perjalanan serta barang bawaan diperiksa oleh Kantor Bea dan Cukai (bp).