Bogor/Jabar (IndonesiaMandiri) – "Bendungan akan difungsikan sebagai penahan air. Kami melakukan kunjungan ini untuk mengawal pembangunan dan mendisku
Pembangunan Bendungan Ciawi terkendala curah hujan tinggi sejak November 2020 hingga kini |
Berbeda dengan lainnya, Bendungan Ciawi merupakan bendungan kering atau dikenal sebagai dry dam dan menjadi pertama dibangun di Indonesia. Prinsipnya, bendungan ini tidak memiliki turbin atau pintu air dan baru akan digenangi air pada musim hujan. Selama musim kemarau, bendungan ini kering. "Sistem waduk ini seperti bottleneck," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Bendungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Dony Hermawan.
Bendungan ini termasuk Proyek Strategis Nasional Nomor 152, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56/2018. Proyek dikelola oleh BBWS Ciliwung-Cisadane dan dibangun PT Brantas Abipraya bersama PT Sacna, dimulai sejak 2 Desember 2016 dan masih dalam proses pembangunan. "Hingga Februari 2021, proses konstruksi Bendungan Ciawi telah mencapai angka 81,64 persen, sedangkan progress lahan sebesar 94,81 persen," papar Dony.
Bendungan Ciawi ditargetkan selesai pada Desember 2021, dapat menampung volume air sebanyak 6,05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektar sehingga diharapkan mampu mengendalikan dan mengurangi banjir hingga 111,75 m3/detik. Bendungan ini, selain Bendungan Sukamahi, menjadi rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta. Pada periode curah hujan tinggi, bendungan akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol.
Selain bertujuan untuk mengendalikan banjir Sungai Ciliwung, bendungan ini juga menjadi lokasi konservasi sumber daya air dan pengembangan pariwisata di Jawa Barat. Dony menjelaskan, "Sejak November hingga Februari ini, pengerjaan proyek terhambat karena curah hujan tinggi, terutama untuk penimbunan."
Terkait musim hujan saat ini yang menjadi kendala pembangunan Bendungan Ciawi, Rahman menyampaikan agar dicarikan teknologi atau inovasi untuk menyang dapat mengatasi kendala akibat curah hujan tinggi yang lumrah terjadi di Bogor, sehingga penyelesaian Bendungan Ciawi tidak terkendala cuaca. "Jangan terus mengandalkan cuaca. Jangan sampai penyelesaiannya jadi terlambat selesai," ungkap Rahman (ma).