Jakarta (IndonesiaMandiri) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhit
Cuaca yang cukup mendukung memudahkan tim SAR gabungan mencari berbagai serpihan Pesawat SJ-182 |
Dengan memakai Kapal Perang TNI AL, KRI John Lie (358), selain melihat langsung lokasi dugaan jatuhnya pesawat, kehadiran rombongan ini juga memberikan motivasi tim SAR gabungan yang sejak kemarin sore (9/1) telah berada di Last Know Position (LKP).
"Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi ini, khususnya kepada para insan SAR yang sejak kemarin berada di LKP untuk mencari dan menolong saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," ucap Kabasarnas.
Sementara itu, intensitas operasi SAR pada hari kedua telah ditingkatkan. Basarnas telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.
"Orientasi kami untuk memastikan alut (alat utama) yang tergelar sudah menempati sektor masing-masing sesuai rencana operasi," jelas Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Marsda TNI Suparmono, yang on board di helikopter tersebut.
Sementara pencarian di permukaan air di sekitar LKP, tim SAR gabungan dibagi dalam 4 sektor dengan mengerahkan kapal masing-masing, KN SAR Basudewa, KN P Marore, KN Alugara, KN Trisula KPLP, KN P Nipah, KN Celurit, KN SAR Wisnu, KP 301, KN 204, KNP-348, KN SAR Karna, KN Belati, KN Catamaran - 504, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB).
Selain penyisiran di permukaan, tim SAR juga cek penyapuan bawah air mengerahkan beberapa kapal, masing-masing KRI Rigel, KR Baruna Jaya dari BPPT, KN SAR Wisnu, dan MGS Geo Survey. Kapal tersebut dilengkapi peralatan bawah air yang canggih, seperti Multibeam Echosounder dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mendeteksi dan mencari badan pesawat.
Melengkapi tim SAR Gabungan, Basarnas juga mengerahkan tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), unsur TNI-Polri, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Indonesia Diver Rescue Team (IDRT), dan lainnya. Selain mengerahkan alut air dan udara, Basarnas juga tetap mengerahkan SRU darat guna melaksanakan penyisiran atau penyapuan di di sepanjang garis pantai kawasan Kepulauan Seribu.
"Kondisi cuaca serta kekuatan arus baik di permukaan maupun dasar laut sangat memungkinkan menghanyutkan serpihan pesawat maupun body part ke pesisir-pesisir pantai di kawasan Kepulauan Seribu," terangnya.
Sementara data jumlah personil yang terlibat dalam operasi pagi tadi sebanyak 326 personil, jumlah kapal 38 unit, masing- masing dari Basarnas, unsur TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Bea Cukai, BPPT, BNPB, Polairud, KPLP, Pelindo, MTA, dan lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak, sore hari sekitar pukul 14.40 WIB (9/1). Pasawat bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta membawa penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri: 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi (lw).