Kebersihan lingkungan di daerah wisata menjadi faktor penting dalam pariwisata saat ini Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Anak-anak milenial ...
Kebersihan lingkungan di daerah wisata menjadi faktor penting dalam pariwisata saat ini |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Anak-anak milenial harus mendorong perubahan ini, bahwa kita harus lebih peduli terhadap lingkungan. Kita harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengadopsi agenda-agenda keberlanjutan lingkungan," ucap Menparekraf Sandiaga Uno, saat menjadi narasumber "Tiket Live", di Jakarta (25/1).
Sandiaga ajak generasi milenial untuk menjadi pionir dalam penerapan pariwisata berkelanjutan yang lebih berkualitas. "Anak-anak milenial harus mendorong perubahan ini, bahwa kita harus lebih peduli terhadap lingkungan. Kita harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengadopsi agenda-agenda keberlanjutan lingkungan," jelas Sandiaga.
Masa depan parekraf Indonesia, kata Menparekraf, adalah milik para generasi milenial. Untuk itu, ia meminta agar kesadaran ini benar-benar dapat dipahami generasi muda. "Circular economy harus sudah dapat dipahami dan diterapkan. Jadi bagi teman-teman milenial, mulai dari sendiri dan gunakan sosial media untuk menyebarkan cara berpikir seperti ini," harap Sandiaga.
Isu sampah dan keberlanjutan lingkungan memang menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi pariwisata Indonesia. Berdasarkan data Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2019, dari 14 pilar yang menjadi penilaian daya saing pariwisata Indonesia, ada tiga yang posisinya di atas 100 dari 141 negara dan harus jadi perhatian, yakni environmental sustainability, tourist service infrastructure, serta health and hygiene.
Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, tambah Sandiaga, akan menggunakan konsep public partner partnership antara pemerintah dengan dunia usaha untuk membantu mengurangi sampah dan menangani isu-isu keberlanjutan.
"Bagaimana kita berkolaborasi dalam konsep kemitraan dengan perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan produk plastik misalnya. Dan milenial bisa dilibatkan dalam program tersebut," terang Sandiaga.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kemenparekraf/Baparekraf juga akan mencoba membentuk "pasukan khusus" seperti petugas PPSU (pasukan oranye), yang nantinya akan diterjunkan ke destinasi-destinasi wisata. "Kerja sama dengan semua pihak termasuk dengan pemerintah daerah dan dunia usaha, agar mereka juga tidak hanya membersihkan, juga membuat indah, membuat lingkungan itu sehat dan aman dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya dalam membudayakan agenda-agenda keberlanjutan," seru Sandiaga.
Tren pengembangan parekraff ke depan akan lebih personalize, customize and smaller in size. Sehingga harus benar-benar dapat menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Saya mendorong pemerintah daerah dan para pelaku usaha di sektor parekraf untuk melihat potensinya dan mengembangkannya sesuai dengan kearifan lokal di daerahnya masing-masing," ungkapnya (ag/ma).