Mobile Lab PCR produksi anak bangsa dari BPPT Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – “Saat ini, kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal...
Mobile Lab PCR produksi anak bangsa dari BPPT |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – “Saat ini, kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah munculnya berbagai inovasi yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan.
Luhut melihat langsung Mobile Lab Bio Safety Level 2 hasil karya dari Tim Gugus Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) bersama dengan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang S. Brodjonegoro serta Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di Halaman Parkir Gedung BPPT, Jakarta (25/).
Mobile Lab Bio Safety merupakan laboratorium riset kolaborasi beberapa bidang teknologi, sebagai produk inovatif BPPT, dapat digunakan sebagai pemeriksaan PCR dan mengeluarkan hasil tes dalam waktu empat jam. Dan praktisnya, laboratorium tersebut dapat berpindah-pindah tempat.
Pembangunan Mobile Lab ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 3-6 Miliar, tergantung dari kelengkapan peralatannya dan akan didorong untuk lebih terjangkau agar dapat dibeli oleh berbagai lembaga, pemerintah daerah, serta swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Rencananya, Mobile Lab ini akan dikirim pertama ke Tangerang.
“Berdasarkan saran dari Menristek Bambang, kita dapat menaruh mobile lab ini di berbagai provinsi yang angka konfirmasi positifnya tinggi, sehingga dapat menekan laju kenaikan angka tersebut,” jelas Luhut. BPPT juga sedang menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pembangunan dari Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Horti Center (TSTH2C) yang akan berperan sebagai pusat riset dan rekayasa serta bibit unggul tanaman herbal dan hortikultura.
“Pemerintah saat ini telah mendorong perkembangan pembangunan Herbal Center dengan bekerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam dan luar negeri, untuk menjadikan TSTH yang terbesar dan termaju di Asia,” harapnya.
Pengembangan berbagai teknologi, baik Mobile Lab dan program Herbal Center, perlu terus ditingkatkan untuk dapat mencapai sukses bersama. “Kita harus kompak dan terintegrasi. Dan yang terpenting kita harus bangga bahwa ini merupakan asli buatan Indonesia,” tegas Luhut (ma).