Singapura (IndonesiaMandiri) – Delegasi Indonesia, Letnan Kolonel Inf Henru Hidayat Susanto dari BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI, dipercaya dan d
Delegasi Indonesia dari Badan Intelijen Strategis TNI yang dipercaya ketuai CTIF |
Athan RI menuturkan, pada pertemuan 14 November 2020 lalu di Ministry of Defence Singapura, TNI dan Singapore Armed Force (SAF) telah sepakat dan menandatangani perjanjian kerjasama dalam pengoperasian CTIF. Hal ini bertujuan untuk memperkuat diplomasi militer dan pertahanan terkait isu terorisme melalui pertukaran informasi.
CTIF beranggotakan 10 negara yang merupakan perwakilan dari Angkatan Bersenjata setiap negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Philipina, Brunai Darussalam, New Zealand, Vietnam dan Thailand. Forum ini nantinya menjadi media dalam pendeteksian dan pencegahan dini aksi terorisme di kawasan dengan cara saling bertukar informasi dan memanfaatkan advance technology yang didukung oleh kemampuan Basic Human Intelligence.
Dikemukakan juga, TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan, mempunyai tugas operasi militer selain perang yang salah satunya mengatasi aksi terorisme termaktub dalam UU No 34/2004, pasal 7 ayat 2. Dalam mendukung tugas tersebut, TNI terus meningkatkan kemampuan operasional dan memanfaatkan jalur diplomasi militer untuk berkerja sama dengan Angkatan Bersenjata negara sahabat dalam upaya penanggulangan terorisme.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo sangat apresiasi delegasi Indonesia dari TNI diberikan kesempatan dan kepercayaan memimpin sebagai Chief of CTIF. "Diharapkan delegasi Indonesia mampu memberikan warna yang baik terhadap organisasi tersebut sekaligus mengambil manfaat dalam upaya membantu penanganan terorisme di tanah air," jelasnya (ma).