Potensi desa wisata di Indonesia sangat beragam dan memiliki keunikan daya tarik wisatawan Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Pari...
Potensi desa wisata di Indonesia sangat beragam dan memiliki keunikan daya tarik wisatawan |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) ajak Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (Asprindo) bermitra melalui Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan desa wisata di Indonesia.
"Terkait dengan desa wisata, kita sangat fokus ke sana. Sebab Asprindo juga memiliki program yang berkaitan dengan desa wisata yang bisa kita kolaborasikan. Jadi nanti ada 244 desa wisata yang kita harap dapat dikembangkan," ujar Menparekraf Sandiagam saat bertemu Ketua Asprindo Jose Rizal (21/1).
Sandiaga menjelaskan, desa wisata telah menjadi tren pariwisata dunia, menawarkan pengalaman liburan otentik di tengah lingkungan santai dan sehat. “Untuk itu diperlukan program-program sinergi mengembangkan desa wisata agar memunculkan daya tarik wisatawan,” sambungnya.
Sandiaga meminta Asprindo untuk mengkaji beberapa program yang tepat lainnya, agar disinergikan secara strategis dengan Kemenparekraf. Sehingga kolaborasi tersebut dapat menjadi lokomotif pemulihan kebangkitan perekonomian Indonesia melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kita perlu kolaborasi, pilih satu atau dua maksimum kolaborasi antara kita Asprindo dan Kemenparekraf. Dalam 4 pekan ke depan dapat dilanjutkan dengan MoU dengan Kemenparekraf. Jadi konkrit untuk berkolaborasi membangun sektor parekraf ini," minta Sandi.
Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal, mengatakan program Asprindo sejalan dengan Kemenparekraf, yakni memiliki fokus terhadap pengembangan desa. Ia berharap Asprindo dengan Kemenparekraf dapat menjalin kerja sama untuk meningkatkan lapangan pekerjaan melalui sektor parekraf.
"Program kampung industri, di mana satu desa kami proyeksikan memiliki keunggulan kompetitif dalam membentuk ekonomi kreatif untuk bersaing dan memajukan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini tampaknya paralel dengan program desa wisata Kemenparekraf. Sehingga saya harap dapat kita sinergikan. Kami juga sangat berharap bahwa UMKM di bawah binaan Asprindo bisa berkontribusi positif terhadap program-program Kemenparekraf," papar Jose.
Selain itu, Anggota Pengurus Asprindo, Deibel Effendi, menyebut Asprindo juga siap membantu Kemenparekraf menaikkan posisi Indonesia pada Global Innovation Index di tingkat global. "Global Innovation Index kita tahun 2019 itu peringkat 85, kita harus targetkan untuk ke peringkat 50 pada tahun 2024," harap Deibel (ag/dh).