Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Saya minta kepada seluruh alumni anggota IKAL-Lemhannas, agar senantiasa peduli pada kondisi bangsa, dengan...
Agum mengutarakan hal tersebut, selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat DPP IKAL-Lemhannas (Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional). Beberapa hari lagi, IKAL-Lemhannas sebagai organisasi tempat bernaungnya para Alumni Lemhannas, yang berwatak pejuang dan berwawasan Negarawan, akan Rapat Kerja Nasional/Rakernas I, padal 27 Januari 2021 secara virtual.
Rakernas tersebut sebagai amanah hasil Munas ke IV IKAL di 27 Agustus 2019, dalam upaya menghimpun seluruh persoalan kebangsaan, membahas dan menuangkannya dalam program kerja lima tahun sekaligus opsi solusinya.
Secara kasat mata terlihat, lanjut Agum, tantangan dan permasalahan bangsa saat ini, ada tiga hal. Pertama, pandemi Corona mesti segera teratasi, kedua krisis ekonomi yang harus segera diakhiri dan ekonomi dipulihkan kembali serta ketiga, melemahnya kerukunan masyarakat karena faktor identitas, politik dan ideologi.
Di sinilah pentingnya kehadiran IKAL Lemhannas untuk ikut mengawal. “Sudah barang tentu, mengawal jalannya pemerintahan, harus dilakukan secara elegant, penuh etika dan sopan santun. Bukan mengawal dijalanan yang sering berujung dengan tindakan anarkis, “ papar Agum.
Dalam Rakernas yang mengusung tema “IKAL-Lemhannas Sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa“, dikandung maksud, para Alumni Lemhannas dimanapun dan di lingkungan apapun, mampu mendorong, dan memotivasi lingkungannya untuk mempersatukan, merukunkan dan mendamaikan masyarakat. Karena di dalam diri para Alumni bersemayam naluri katalis kebaikan dan keteladanan.
Hanya bangsa yang rukun, damai, adil makmur yang bisa menjadi negeri baldatun thayyibatun war rabbun ghafur, sebuah negeri yang menjadi impian kita semua. Ditengah melemahnya kerukunan dan disharmoni, akibat faktor identitas, politik dan ideologi, masih ada persoalan besar yang membentang dihadapan kita semua yaitu pandemi Covid-19.
Rakernas IKAL-Lemhannas soroti berbagai persoalan penting bangsa |
“Dalam konteks kehidupan demokrasi dan hukum, kita melihat dan merasakan adanya suasana kebebasan yang teramat bebas sehingga sering cenderung menjadi liar. Semua ini harus dikendalikan karena Indonesia adalah negara hukum. Saya ingatkan hukum adalah sesuatu yang harus di implementasikan, bukan untuk dikompromikan. Siapapun yang bersalah di Indonesia harus diproses secara hukum tanpa pandang bulu. IKAL harus mendukung dan membantu penegakan hukum sehingga kehidupan demokrasi dapat berjalan dengan baik.“ tegas Agum.
IKAL-Lemhannas kini beranggotakan alumni program KSA-Kursus Singkat Angkatan/PPSA-Program Pendidikan Singkat Angkatan, KRA-Kursus Regular Angkatan /PPRA-Program Pendidikan Regular Angkatan , P3DA dan Taplai (Pemantapan Nilai) berjumlah 22.000 seluruh Indonesia tergabung di 30 Dewan Pengurus Daerah Tingkat Provinsi serta Dewan Pengurus Angkatan (bp).