Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/Kemenko Marves bersama AstraZeneca (AZ) dan L
Astrazeneca sumbang 20 juta pohon untuk hijaukan Tanjung Puting dan DAS Citarum |
Komitmen ini ditandai penandatanganan kerja sama oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti dan Presiden Direktur PT. AstraZeneca Indonesia Chon Se Wan di Jakarta (16/12).
Ini juga bagian dari program global AZ Forest menanam 50 juta pohon di seluruh dunia, dimana di Indonesia adalah 20 juta pohon yang bisa merehabilitasi dan merevitalisasi lahan kritis seluas lebih kurang 30.000 ha di Tanjung Puting Kalimantan Tengah dan di Citarum Jawa Barat hingga 2025.
Sebagai tanda dimulainya program di Indonesia, penanaman 1,5 juta pohon telah dilaksanakan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan dan 60.000 pohon lainnya akan ditanam di DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, Jawa Barat hingga akhir tahun 2020.
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan yang menyaksikan kerjasama mengatakan, Indonesia memberi perhatian pada konservasi dan kelestarian hutan dan lahan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan dalam satu dekade luas lahan kritis di Indonesia terus menurun hingga lebih dari 50%.
Di 2018 luas area lahan kritis tercatat sebesar 14.01 juta ha. Jumlah ini menurun dibanding yang tercatat di 2009 sebesar 30.1 juta ha. Bahkan selama masa pandemi ini, pemerintah Indonesia terus melanjutkan usahanya mengurangi lahan kiritis melalui berbagai upaya.
“Kami mendorong berbagai stakeholders baik dari swasta, LSM, organisasi internasional, agar berpartisipasi dalam pendanaannya baik hibah maupun pinjaman untuk mendukung program rehabilitasi hutan,” ajak Luhut.
Pemilihan wilayah Tanjung Puting di program ini untuk mendorong reboisasi dan melindungi habitat liar dengan memberdayakan 200 warga lokal sepanjang wilayah kegiatan.
Sementara, Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan salah satu aliran sungai terpenting di Indonesia dalam program ini. Akan ada revitalisasi DAS Citarum, serta memberdayakan 38.800 petani terkait agroforestry mencakup 25.000 Hektar lahan kritis di luar kawasan hutan. Selain itu, penanaman pada DAS Citarum dapat menangkap 1,8 milyar kg CO2 selama masa hidup pohon.
“Indonesia juga telah berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan yang dibuktikan dengan program penanaman mangrove seluas 630.000 Ha selama empat tahun kedepan, sebagai tanggung jawab kami terhadap generasi yang mendatang,” tambah Luhut.
Sedangkan Chief Executive Officer AZ Pascal Soriot menyebut, “Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kita bahwa masyarakat kita lebih rapuh daripada yang kita duga. Dan dunia harus bersatu sebelum kita dihadapkan dengan tantangan yang bahkan lebih sulit untuk diatasi, seperti bencana lingkungan.”
Menurutnya, kerja sama AZ dengan pemerintah Indonesia dan organisasi non-pemerintah untuk meluncurkan program AZ Forest Global di Indonesia merupakan contoh bagus. Program ini akan membantu mendukung penciptaan lingkungan sehat bagi masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada pencapaian sasaran perubahan iklim yang ambisius dari AZ (ma).