Layanan selama penerbangan tetap patuhi protokol kesehatan yang ketat Banyuwangi/Jatim ( IndonesiaMandiri ) – Di masa pandemi ini, bisa sa...
Layanan selama penerbangan tetap patuhi protokol kesehatan yang ketat |
Pengalaman kami terbang baru-baru ini ke Kota di ujung Jawa Timur, Banyuwangi, memiliki pengalaman menarik. Kami mengikuti progam Perjalanan wisata, Pengenalan Destinasi Prioritas, Pasar Domestik Nusantara, ke Banyuwangi (10-13/12), digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kemenparekraf bersama maskapai Garuda Indonesia.
Dipilihnya Banyuwangi, karena beberapa tahun terakhir ini, berbagai obyek wisatanya dipoles tambah cantik, sehingga memudahkan wisatawan lokal dan asing untuk mengunjunginya. Banyuwangi, bisa dikatakan lengkap memiliki obyek wisata, karena dikelilingi laut yang indah, pegunungan yang eksotis, serta beberapa Taman Nasional dengan keanekaragaman hayati di dalamnya.
Itu sebabnya, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia, sudah lama menerbangi Banyuwangi, semula lewat ibukota Jawa Timur (Surabaya), dengan Pesawat ATR berkapasitas 70 orang. Namun, seiring waktu dan perkembangan kota Banyuwangi yang begitu pesat, Garuda Indonesia pun menerbanginya tak lagi dari Surabaya. Tapi langsung dari Jakarta, dengan Pesawat Bombardier CRJ berpenumpang 96 orang.
Nah, di masa pandemi, memang terjadi penurunan penumpang di semua rute serta dialami seluruh maskapai penerbangan. Tak hanya Garuda Indonesia. Ini wajar, karena terkait protokol kesehatan (Prokes) bagi semua penumpang yang ingin bepergian dengan transportasi udara. Belum lagi persyaratan lain yang mesti dilengkapi sebelum bepergian, seperti surat bebas pandemi baik berupa Rapid atau Swab test dari tenaga medis setempat.
“Untuk Banyuwangi, kita sempat berhenti tidak ada penerbangan pada April 2020. Mei terbang lagi satu kali sebulan, Juni tiga kali sebulan. Juli empat kali, Agustus delapan kali, September 12 kali, Oktober 18 kali, November 22 kali dan rencana Desember 27 kali,” jelas Samsudin, Sales Marketing Garuda Indonesia untuk Banyuwangi.
Pesatnya pertumbuhan penumpang ke dan dari Banyuwangi, membuat Garuda Indonesia sejak 1 November lalu mengganti pesawatnya yang lebih besar dari Jakarta, yang semula memakai Bombardier CRJ, menjadi Boeing 737-800NG dengan 162 orang. “Awal 2021 kita akan terbang setiap hari ke Banyuwangi,” tambah Samsudin.
Garuda Indonesia memakai pesawat Boeing 737-800NG terbangi Banyuwangi |
Hal lain yang membuat terbang lebih aman dan nyaman dengan Garuda Indonesia, karena semua armadanya, sudah dilengkapi dengan sistem HEPA (High-Efficiency Particulate Air). Lewat teknologi HEPA, bisa menyaring bakteri atau virus terkecil sampai 0,1 hingga 0,3 mikron dengan efisiensi mencapai 99,995 persen, sehingga udara mengalir keluar dan kedalam setiap dua-tiga menit selama penerbangan, ruang kabin pun terjaga kebersihannya. #TerbangAman bersama Garuda Indonesia #BecauseYouMatter (ma).
Foto: abri