Kendal/Jateng (IndonesiaMandiri) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (KLHK-BKSDA) Jawa Tengah te
Bayi lumba-lumba betina di TS WSI diberi nama Menteri LHK Sri Kurnia |
Kendal/Jateng (IndonesiaMandiri) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (KLHK-BKSDA) Jawa Tengah telah memeriksa kelahiran Lumba-Lumba (Tursiops Aduncus) berdasarkan Berita Acara Nomor : BA.1849/K.21-TU/KSA.2/10/2020 tanggal 22 Oktober 2020.
Lumba-lumba tersebut merupakan hasil breeding satwa dilindungi yang dilakukan Taman Satwa (TS) PT. Wersut Seguni Indonesia/WSI dari induk jantan Suarez dan betina Camelia, lalu melahirkan bayi pada 29 Juni 2020 berjenis kelamin betina.
"Pada kesempatan yang baik ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkenan memberikan nama kepada bayi lumba – lumba betina koleksi TS PT. WSI dengan nama Sri Kurnia. Semoga Taman Satwa PT. WSI semakin baik, maju dan sukses dalam pengelolaan satwa serta dapat terus berpartisipasi dalam upaya konservasi satwa di Indonesia," tutur Wiratno, yang juga berharap lumba-lumba di captive/lembaga konservasi dapat lestari, begitu pula dengan di lautan lepas.
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Darmanto, memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada lembaga konservasi TS PT.WSI yang telah mendukung upaya penyelamatan satwa dilindungi dengan berhasil pengembangbiakan satwa lumba-lumba. Kajian sarana prasarana kolam, nutrisi, dan mikroklimat yang sesuai untuk mendukung proses breeding merupakan tantangan bagi PT. WSI, mengingat tingkat keberhasilan hidup bayi lumba-lumba di kolam buatan yang masih rendah.
Lumba-lumba termasuk dalam daftar merah IUCN yang memiliki status konservasi Near Threatened (hampir terancam) dan termasuk dalam daftar Appendiks II CITES dimana pemanfaatannya diatur sedemikian rupa dan harus dalam pengawasan yang ketat. PT. WSI merupakan lembaga konservasi yang berlokasi di Pantai Cahaya Kabupaten Kendal, memiliki izin lembaga konservasi dengan No.SK.665/Menhut-II/2011 tanggal 24 November 2011.
Lembaga ini dibangun sebagai tempat konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar habitatnya (ex-situ), fungsi utamanya sebagai tempat pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya guna menjamin kelestarian, keberadaan dan pemanfaatanya.
Selain itu juga sebagai tempat pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat dan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan. WSI memiliki koleksi sebanyak 22 ekor lumba-lumba, 12 ekor jantan dan 9 betina serta berhasil berkembang biak. Selain lumba-lumba, PT. WSI juga memiliki koleksi satwa jenis lainnya yaitu kakatua jambul kuning, beruang madu, linsang dan lainnya (ma).