Sumba Tengah/NTT (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Bupati Sumba Tengah bertekad percepat proses tanam pada Kawasan
Food estate di Sumba Tengah bakal memberi manfaat besar bagi masyarakat di daerah khususnya dan NTT umumnya |
Sumba Tengah/NTT (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Bupati Sumba Tengah bertekad percepat proses tanam pada Kawasan Food Estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur/NTT. Kabupaten ini menjadi salah satu lokasi yang ditunjuk untuk menjadi Kawasan Food Estate di Indonesia
Amiruddin Pohan selaku Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian menjelaskan, Food Estate ini merupakan kawasan elit pertanian, didalamnya terdapat banyak komoditas baik dari pangan, hortikultura dan perkebunan. Lahan seluas 5000 ha di kawasan Kabupaten Sumba Tengah ini masuk dalam kegiatan Food Estate yang telah berjalan dan dilakukan percepatan.
“Target kita dalam 3 bulan ini semua kawasan Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah akan selesai penanaman baik itu untuk padi maupun jagung," ujar Amiruddin di Sumba Tengah (18/11). Ia menyebutkan, rencana dari 5000 ha lahan potensial pertanian di Sumba Tengah ini, 3000 ha akan ditanami padi sedangkan 2000 ha akan ditanami jagung. Benih padi dan jagung telah disiapkan, dalam waktu dekat petani bisa langsung menanam.
"Selain bantuan benih untuk program Food Estate di Sumba Tengah, diberikan juga bantuan pompa sumur bor terutama pada daerah-daerah rawan kekeringan di Sumba Tengah," tambahnya. Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu mendukung penuh kegiatan ini dengan memastikan semua proses berjalan baik. Kehadiran kegiatan Food Estate di Sumba Tengah adalah berkah yang harus disyukuri.
"Kami yakin kegiatan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Sumba Tengah dan dapat merubah wilayah NTT ini menjadi lebih baik," terang Paulus.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengutarakan, “di NTT khususnya Kabupaten Sumba Tengah ini kami akan menggenjot produksi jagung dan tanaman pangan lainnya, hingga kesejahteraan masyarakat meningkat dengan pengembangan pertanian berbasis korporasi” (ma).