Ende/NTT (IndonesiaMandiri) – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) gelar Rapat Koordinasi renc
Kemenko Marves koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait guna benahi Bandara Ende |
Ende/NTT (IndonesiaMandiri) – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) gelar Rapat Koordinasi rencana penanganan banjir dan perbaikan sistem drainase Bandara Ende, H. Hasan Aroeboesman dan sekitarnya (19/11).
Rakor dihadiri Kementerian Perhubungan beserta unit pengelola bandara dan unsur pemerintah daerah Kabupaten Ende. Ini tindak lanjut dari kunjungan lapangan ke Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT pada pekan sebelumnya.
Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumberdaya Air Kemenko Marves, Rahman Hidayat menyebut, ada beberapa alternatif langkah penyelesaian, antara lain konsolidasi dan penyerahan aset drainase serta pendukungnya yang menjadi milik Pemkab Ende kepada Kementerian Perhubungan.
Juga, bisa memindahkan bandara ke wilayah sebelah utara Kabupaten Ende, jika kegiatan pengembangan dan penataan di sekitar bandara eksisting tidak lagi memungkinkan.
“Tiga, melakukan review ulang pada Master Plan rencana drainase kawasan perkotaan Ende dengan mengundang pihak terkait yaitu Direktorat Bandar Udara, Direktorat Sanitasi, Direktorat Sungai dan Pantai, UPBU H. Hasan Aroeboesman, BPJN X Nusa Tenggara Timur, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT, Satker Pembangunan Jalan Nasional IV BPJN X NTT; serta dinas terkait dari Pemkab Ende,“ jelas Rahman.
Masalah lain seperti rencana perbaikan dan perpanjangan runway bandara, pembebasan lahan untuk perluasan bandara merupakan isu yang juga dalam koordinasi Kemenko Marves di bawah Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas yang pembahasannya akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Bandara Ende merupakan salah satu objek vital nasional dan posisinya berada di hilir kota menjadi pertemuan lima saluran drainase dari wilayah perkotaan Ende masuk ke dalam kawasan ini.
Pada musim penghujan runway bandara sering tergenang dan kondisi ini jelas mengganggu, bahkan kejadian ini yang telah berlarut tak kunjung selesai (bp).