Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pasca pengumuman rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya oleh Menko Polhukam Mahfud MD (21/10), Tim Inde
Akar masalah kekerasan bersenjata di Papua mesti dilihat secara keseluruhan |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pasca pengumuman rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya oleh Menko Polhukam Mahfud MD (21/10), Tim Independen Kemanusiaan yang diketuai Haris Azhar juga mengumumkan temuan hasil investigasinya.
Berbeda dengan rekomendasi TGPF, hasil investigasi tim yang beranggotakan para aktivis ini menyebut dengan detail uraian kejadiannya, waktu, tempat bahkan nama-nama pelakunya. Menanggapi temuan tim independen ini, Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF, Benny Mamoto menyatakan, TGPF mengaku memiliki data lebih lengkap, namun memang tidak ingin mendahului proses hukum, karena itu diluar kewenangannya.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut, TNI sangat menghargai rekomendasi TGPF termasuk temuan pihak lain. Sejak awal TNI mendukung keputusan pemerintah terkait hal ini, dan aktif mengamankan TGPF selama tugas investigasi di lapangan.
Kolonel Suriastawa menambahkan, TNI menjunjung tinggi proses hukum yang berlaku, termasuk bila ternyata dari proses hukum, terdapat keterlibatan oknum prajurit. Sejak beberapa hari lalu, Tim Investigasi TNI AD telah terjun di lapangan sebagai tindak lanjut rekomendasi TGPF.
Dipaparkan juga oleh Kolonel Suriastawa tentang rangkaian kejadian di Intan Jaya, Papua (14-18/9/2020) telah menelan 5 korban jiwa, 3 warga sipil dan 2 TNI. “Seperti rekomendasi TGPF, TNI mendukung pengusutan tuntas seluruh kasus ini. Jangan hanya fokus pada 1 kasus dan mengesampingkan kasus lainnya, karena ini adalah satu rangkaian kejadian,” tambahnya.
“Dikesampingkannya seluruh fakta dari rangkaian kejadian ini, akan mengaburkan masalah yang paling mendasar, yaitu keberadaan gerombolan kriminal bersenjata, sumber masalah di Papua ini,” tegasnya (ma).