Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki empat program jangka panjang dalam menyongsong pembangunan pertanian empat tahu
Mentan Syahrul Yasin Limpo jelaskan soal lumbung pangan kepada Presiden Jokowi dan menteri lainnya |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki empat program jangka panjang dalam menyongsong pembangunan pertanian empat tahun ke depan. Keempat program tersebut diantaranya, meningkatkan rata-rata produksi pertanian hingga mencapai 7 persen per tahun.
"Program yang kedua adalah meningkatkan ekspor dengan target peningkatan tiga kali lipat. Target ini selanjutnya kami sebut dengan program Geratieks sebagai pemersatu kekuatan para pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (1/11). Ketiga, fokus menurunkan losses hingga 5 persen. Penurunan pasca panen ini meliputi efisiensi sektor tanaman pangan (khusus padi) 10 persen, sektor hortikultura 28 persen, dan sektor perkebunan 2 persen.
Sedangkan untuk keempat, Kementan fokus kerjanya pada peningkatan jumlah pengusaha muda atau para petani milenial hingga 2,5 juta orang. Target tersebut masuk dalam program jangka panjang Kementan untuk memastikan pembangunan pertanian berkelanjutan berjalan dengan baik. Upaya tersebut bahkan sudah dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.
Ke depan, Mentan optimis anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif. "Kemampuan riset dan teknologi yang kita miliki, pasti modern dan pertanian bisa dilakukan dengan baik," terangnya.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ahmad Firdaus mengapresiasi kinerja Kementan pada satu tahun terakhir. Menurut Firdaus, “dibawah pimpinan Pak Menteri Syahrul berhasil membangun pertanian modern serta mengemban amanat Presiden secara baik," pujinya.
Pengamat pangan sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Sujarwo menyebut hal serupa. Kementan terbukti mampu bekerja dibawah tekanan serta menjalankan program dalam situasi krisis berkepanjangan seperti pandemi Covid 19.
"Selama setahun ini Kementan menunjukkan kerja kerasnya dalam pembangunan pertanian. Saya lihat ekspor dan penjagaan ketahanan pangan nampak sangat baik. Bahkan sektor pertanian mampu gemilang disaat situasi pandemi dan turunnya agregat konsumsi. Ini kinerja yang luar biasa," ungkapnya (ma).