Bali (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) jalin kerja sama
12 mitra usaha di Bali turut mendukung program Pemerintah galakkan potensi wisatawan nusantara |
Bali (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) jalin kerja sama dengan 12 mitra Co-Branding di Bali sebagai salah satu upaya meningkatkan brand pariwisata Indonesia agar kian dikenal, baik di pasar domestik maupun global di tengah pandemi Covid-19.
Ke-12 mitra swasta bergerak di bidang usaha parekraf yaitu Krisna, American Express, Artotelgroup, Bakmi Naga, Sea Safari Cruise, Herborist, Sababay Wine, Waterbom Bali, Element Bike, Crispy Duck, Secret Garden, dan Taman Nusa.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf saat acara Wonderful Day with Wonderful Indonesia di Trans Resort Bali (9/11) menjelaskan, kemitraan merupakan salah satu upaya yang ditempuh kementeriannya dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Karena Pemerintah tak bisa berjalan sendiri, sehingga perlu mitra yang juga stakeholder parekraf agar brand Wonderful Indonesia tetap dikenal publik lebih luas.
“Dengan terjalinnya kemitraan ini, kami berharap komunikasi semakin efektif kepada wisatawan nusantara (wisnus) atau wisatawan mancanegara (wisman) terkait brand Wonderful Indonesia. Dan kerja sama ini sekaligus memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” ujar Nia didampingi Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf Martini M Paham, bersama 12 mitra co-branding.
Disebutkan kemitraan ini bermanfaat bagi kedua pihak, karena “produk co-branding juga mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain brand equity, perluasan target pasar, serta efisiensi biaya promosi,” tambah Nia.
“Kemenparekraf selalu berupaya untuk mengajak para stakeholder, dengan kondisi baru, tentunya harus ada hal baru yang kita lakukan bersama, satu brand dengan brand lain bisa bekerja sama dan lain sebagainya. Dengan kita bekerja bersama tentunya akan mempermudah dalam mempromosikan produk-produk yang dimiliki,” terang Martini.
Martini mengajak para mitra, di tengah kondisi pasar wisman yang belum stabil, bisa menggarap pasar wisnus, karena saat ini di masa pandemi sektor pariwisata justru mengandalkan turis lokal. ”Wisnus ini adalah tulang punggung ekonomi, jadi tidak bisa dianggap remeh. Untuk itu saatnya kita bidik mereka dengan pola-pola baru di masa kebiasaan baru. Maanfaatkanlah aset-aset yang ada untuk kita bersama-sama berpromosi tentunya dengan pola-pola baru di masa kebiasaan baru,” sambung Martini (vh/ma).