Jember/Jatim (IndonesiaMandiri) – Dihadapan prajurit TNI yang akan bertugas di Satuan Tugas Pengamanan daerah Rawan atau Satgas Pamrahwan, Kepala Staf
Kasum TNI Letnan Jenderal TNI Herindra |
Jember/Jatim (IndonesiaMandiri) – Dihadapan prajurit TNI yang akan bertugas di Satuan Tugas Pengamanan daerah Rawan atau Satgas Pamrahwan, Kepala Staf Umum/Kasum TNI Letjen TNI Muhammad Herindra menyampaikan, seluruh prajurit dalam setiap melaksanakan tugas jangan pernah ragu-ragu karena sudah dilindungi dengan UU Nomor 34/2004, yaitu menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Tugas TNI dilaksanakan dengan cara Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), ujar Kasum TNI saat mengunjungi Prajurit Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 8/Uddhata Yudha 105/Tarik yang akan bertugas dalam Satgas Pamrahwan Maluku Utara, di Mako Yon Armed, Jember, Jawa Timur (25/11).
Letjen TNI Herindra menegaskan, agar tetap menjaga soliditas TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat. TNI-Polri dan Pemerintah Daerah adalah aparatur negara, mempunyai tujuan yang sama, hanya perannya berbeda-beda. “Ingat, kita (TNI) harus menghormati peran mereka dan kita harus bersinergi. Saya pikir sinergi itu dari dulu sudah ada, seperti peribahasa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Kalau kalian bersatu, Insya Allah Indonesia akan maju kedepannya,” jelasnya.
Kasum TNI juga mengingatkan agar para prajurit menghormati HAM, karena prajurit adalah aparat negara. Kalau ada tindakan yang tidak terpuji dari prajurit kepada masyarakat pasti nanti akan dikaitkan dengan HAM. Apabila satu orang berbuat salah, satu Batalyon akan kena semuanya. “Sekarang jaman medsos, masyakarat sekarang bisa klik langsung translit dan share ke mana-mana. Perbuatan satu orang prajurit di lapangan yang berbuat buruk langsung akan melukai semua anggota TNI,” pesannya.
Kasum TNI berharap bahwa prajurit selama berada di daerah tugas agar tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta semua peraturan dan ketentuan yang berlaku. “Tidak boleh kita berbuat seenaknya, setiap perbuatan kita harus menghormati dan mentaati hukum yang berlaku, karena prajurit adalah warga negara biasa. Jadi kalian harus menunjukkan bahwa kalian adalah aparat negara yang taat kepada hukum,” terangnya.
Kepada prajurit Yon Armed 8/Uddhata Yudha 105/Tarik yang akan bertugas di wilayah pernah mengalami konflik horizontal, Kasum TNI menekankan agar menunjukkan netralitas dan jangan pernah berpihak/imparsial. “Disana nanti ada Pilkada, jaga netralitas dan jangan berpihak, tugas prajurit melindungi semuanya. Jangan sampai prajurit malah menjadi bagian dari konflik, prajurit harus menjadi bagian dari solusi,” ungkapnya (ma).