Alor/NTT (IndonesiaMandiri) – “Suatu kebanggaan buat saya, karena bisa terlibat dalam acara yang unik ini. Unik karena pertama kali, kain tenunan Indo
ACM akan digelar setiap bulan dengan memperkenalkan potensi parekraf Alor |
Alor/NTT (IndonesiaMandiri) – “Suatu kebanggaan buat saya, karena bisa terlibat dalam acara yang unik ini. Unik karena pertama kali, kain tenunan Indonesia, kain Alor dibentangkan di dasar laut. Alam Alor begitu indah, ditambah kreatifitas orang Alor yang indah dan unik merupakan kombinasi yang luar biasa,” ucap Instruktur Divers, Hansen Oi, usai ikut bentangkan kain tenun Alor sepanjang 12 meter, di kedalaman 12 meter pada perairan antara Pulau Kepa, Pulau Pura dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur/NTT (1/11).
Menurut Hansen yang sudah tinggal di Alor selama setahun, ini merupakan pengalaman pertamanya ikut membentangkan kain tenunan asli Alor yang indah di dalam laut. Karena kegiatan ini diambil gambarnya dengan video, Hansen sangat berharap bisa menjadi cerita kepada anak cucu agar jangan berhenti meneruskan adat dan tradisi menenun.
Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, yang juga ikut menyelam dengan mempersiapkan diri selama lima hari mengikuti pelatihan diving, mengatakan, “ini kesempatan pertama kali bagi kami membentangkan kain tenun sepanjang 12 meter di dasar laut. Ini juga pengalaman pertama yang luar biasa.”
“Tolong dijaga alam yang indah ini, sehingga kita bisa wariskan kepada anak cucu dalam keadaan tetap indah dan lestari. Dengan demikian anak cucu kelak tidak hanya mendengarkan cerita seperti dongeng, yang katanya bahwa laut Alor ini indah, ternyata ketika mereka (anak cucu) diving (menyelam) tidak menemukan lagi keindahan. Mari kita jaga bersama keindahan bawah laut Alor,” ajak Agustinus.
Acara menyelam dengan membawa kain tenus khas Alor ini, merupakan rangkaian kegiatan Alor Creative Market (ACM) selama dua hari (31 Oktober-1 November), di Taman Suaka Alam Pesisir Sebanjar, Kabupaten Alor, NTT, dengan memperkenalkan berbagai hasil kerajinan/kearifan lokal, untuk diperkenalkan ke masyarakat luas melalui dunia maya (internet), sehingga jangkauan informasinya bisa lebih besar diketahuinya.
Para penggagas ACM (Adi Gerimu, Santy Maro, Wan Djafar, Dani Manu), sudah sepakat akan menggelar acara serupa secara rutin setiap bulannya. “Kita berharap, event dua hari ini bukan hanya jadi kenangan, tetapi jadi loncatan baru tentang pariwisata Alor, pengembangan ekonomi kreatif masyarakat Alor,” jelas Adi Gerimu, salah satu penggagas ACM