Bali (IndonesiaMandiri) – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengunjungi Kelompok Nelayan Pecinta Lingkungan (UD Sag
Kelompok nelayan Sagara Ayu di Bali merawat mangrove dengan baik |
Bali (IndonesiaMandiri) – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengunjungi Kelompok Nelayan Pecinta Lingkungan (UD Sagara) yang aktif mengelola hamparan mangrove sehingga hasilnya dapat membangun perekonomian masyarakat setempat. Alue Dohong memuji semangat dan disiplin warga yang merawat Mangrovenya.
Kelompok Nelayan yang berdiri sejak 2006 ini, berada di pesisir timur Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, dengan zona tangkapan di Teluk Benoa Bali. Kelompok ini melakukan berbagai jenis usaha mulai dari penangkapan ikan dan kepiting mangrove, budidaya mangrove dan pengkayaan dan ekowisata mangrove dengan jumlah pendapatan rata-rata anggota 4,5 juta/bulan. Selain itu, Kelompok ini juga melakukan kegiatan bersih mangrove (pungut sampah dan bersih gulma) untuk menjaga ekosistem tetap baik. Potensi yang dimiliki kelompok ini adalah hamparan Mangrove yang luas dengan hasil tangkapan ikan dan kepiting mangrove mencapai 4,5 ton/bulan.
"Peran mangrove lain yang tidak kalah penting adalah perannya yang menyerap karbon dioksida. 1 hektar bisa 200 sampai sampai 300 ton yang disimpan di biomassa pohon, batang, ranting dan akar mangrove. Sementara kandungan karbon di tanah (soil carbon) di ekosistem mangrove bisa mencapai 1.000-1.250 ton/ha. Hal ini sangat strategis untuk upaya pengendalian perubahan iklim. Karena adanya mangrove ini, coba dirasakan, pasti daerah disekitarnya terasa sejuk," tambah Alue Dohong.
Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wamen LHK di masa pandemi, sehingga menambah semangat kelompok masyarakat ini dalam berkegiatan.
Menurut Ketua Kelompok Nelayan Sagara I Wayan Suwita, Mangrove memang memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Setiap harinya kelompok nelayan merawat dan membina mangrove sehingga terlihat jelas dampak positifnya yaitu mangrove dapat menghadang hempasan air pasang yang sangat keras, dan saat ini pengikisan sudah sangat jarang terjadi. Selain itu juga biota laut yang ada beragam.
Kelompok Nelayan Sagara juga memiliki optimisme ke depan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, masyarakat mau brgerak di wisata mangrove dan mengembangkan potensi hutan mangrove dengan maksimal. Alue Dohong juga mengunjungi calon Embung di Pertigaan Mertasari (Tahura) bersama Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharawijaya Mantra (ma).