Manado (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Gerak
Aksi BISA terus dijalani Kememparekraf di berbagai destinasi wisata |
Manado (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di Sulawesi Utara (Sulut), sebagai upaya meningkatkan kesiapan destinasi wisatanya sambut masa adaptasi kebiasaan baru.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar menyebut, sebanyak 500 pelaku ekonomi kreatif turut andil dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan destinasi pariwisata Sulut, sebagai daerah yang menjadi titik pelaksanaan ke-14 dari seluruh rangkaian kegiatan Gerakan BISA.
Gerakan peduli kebersihan ini di masa pandemi ini dilakukan serentak di 5 lokasi, yaitu Kabupaten Minahasa (Bukit Kasih Kanonang, Benteng Moraya, dan Suma Ruendo), dan Kota Tomohon (Taman Wisata Alam Kota Tomohon dan Gunung Mahawu). Lewat Gerakan BISA, sambung Kurleni, dapat mendorong masyarakat tetap produktif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga bisa gairahkan roda perekonomian di sektor parekraf.
Sementara Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Hassan Abud menambahkan, daerah yang berhasil menerapkan protokol kesehatan maka akan berhasil mempertahankan status zona hijau, secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung. “Butuh kesadaran dan komitmen dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga masyarakat umum untuk menjadikan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sebagai kebiasaan baru, dan 3T (testing, tracing, treatment) secara berkelanjutan," terang Hassan.
Menurut Hassan, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) juga salah satu faktor penting berkontribusi pada peringkat Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dipantau oleh wisatawan dunia. Oleh karenanya, Kemenparekraf juga memberikan sarana pendukung CHSE, seperti alat semprot desinfektan, wastafel portabel, papan informasi Covid-19, dan sarana/alat pembersih lingkungan lainnya.
"Diharapkan kegiatan ini dapat diteruskan oleh Pemerintah Daerah, menjadi suatu kegiatan rutin yang dapat secara perlahan namun pasti akan memberi dampak signifikan untuk kebersihan, keindahan, dan keamanan destinasi," pesan Hassan (ag/ma).