Beirut (IndonesiaMandiri) – Kapal Perang Indonesia yang sedang mengikuti misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, KRI Sultan Hasan
Latihan bersama Angkatan Bersenjata Lebanon ini berjalan lima hari |
Beirut (IndonesiaMandiri) – Kapal Perang Indonesia yang sedang mengikuti misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, KRI Sultan Hasanudin-366 dari jajaran Satkor Koarmada II dengan Komandan Letkol Laut (P) Ludfy, mengikuti Steel Storm Exercise dengan Angkatan Bersenjata Lebanon (Lebanese Armes Forces/LAF), di perairan Lebanon Selatan (9/10).
KRI Sultan Hasanuddin yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL, dipercaya oleh United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) sebagai perwakilan kapal perang MTF UNIFIL untuk mendukung latihan tersebut. Ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan profesionalisme pasukan UNIFIL di sektor selatan Lebanon, serta meningkatkan kemampuan LAF baik dari segi taktik, teknik maupun prosedur penembakan.
Latihan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 5 sampai dengan 9 Oktober 2020 di UNIFIL AO – Firing Range IVO UN Pos 1 – 32A. "Sebagai wakil MTF, KRI Sultan Hasanuddin telah melaksanakan dengan baik tugas yang diemban selama 5 hari berturut-turut, yakni membuat gambaran situasi taktis permukaan laut dan udara, guna memastikan keamanan di area penembakan," terang Ludfy usai latihan.
Ludfy juga menambahkan, secara umum situasi pengamanan sektor laut maupun udara selama Steel Storm Exercise 2020 dalam keadaan aman. "Sehingga kegiatan latihan berjalan dengan aman dan lancar. Latihan ini juga melibatkan sebagian besar unsur UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon, diantaranya Firing Units terdiri dari, SECEAST, SECWEST, FCR, LAF, FC UNITS, sedangkan Support Units terdiri dari, JOC, NOC, FHQSU, MTF serta LAF NAVY, " imbuh Ludfy.
Di tempat terpisah, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G Sudihartawan mengapresiasi dengan bangga eksistensi KRI Sultan Hasanudin-366 sebagai Satgas MTF TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL dalam latihan bersama tersebut. Panglima berharap, personel satgas mampu mempertahankan nama baik dan kepercayaan yang diemban sebagai duta perdamaian PBB, hingga akhir masa tugas dan kembali ke tanah air nanti (bp).