Surabaya (IndonesiaMandiri) – Saat angka pasien Covid-19 terus melonjak di Jawa Timur (Jatim) umumnya dan Surabaya khususnya, Panglima TNI memerintahk
Peran strategis Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura sangat membantu upaya penanganan Covid-19 |
Surabaya (IndonesiaMandiri) – Saat angka pasien Covid-19 terus melonjak di Jawa Timur (Jatim) umumnya dan Surabaya khususnya, Panglima TNI memerintahkan Panglima Komando Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II) untuk membantu meredam pandemi ini. Pangkogabwilhan II membentuk Satgas Kesehatan TNI untuk segera melakukan perkuatan unsur Sumber Daya Manusia (SDM) dan mendirikan Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan Indrapura (RSLKI) di Surabaya beberapa waktu lalu.
Satgas Kesehatan TNI ini terdiri Korps Kesehatan Militer TNI AD 22 personel, Kesehatan TNI AL 7 personel, dan Kesehatan TNI AU 3 personel, bertugas mulai 5 Juni 2020. Unsur kesehatan militer TNI AD yang terlibat dalam satgas seluruhnya berasal dari Kesdam V/Brawijaya. Seiring dengan pembentukan Satgas Kesehatan TNI, Presiden RI melalui Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerintahkan agar Pangkogabwilhan II mengelola Rumah Sakit Lapangan Indrapura, dengan Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) 4 yaitu Pangdam V/Brawijaya beserta unsur Badan Pelaksana Balak Kodam sebagai pelaksana.
RSLKI menempati gedung Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kemenkes, terletak di jalan Indrapura No 17 Surabaya, luas Gedung adalah 17.728 m2 menempati tanah 54.000 m2. Gedung lama berdiri 1954 ini sempat digunakan berganti sebagai kantor, lembaga pendidikan dan Rumah Sakit Khusus Penyakit Kulit dan Kelamin sebelum terakhir berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan Akupunktur, Akademi Refraksi, Museum Cagar Budaya Kesehatan dan UPF Litbang Kemenkes.
RS dikelola TNI tersebut berkapasitas tempat tidur 357, dikhususkan bagi pasien konfirm positif dengan Swab PCR dengan derajat ringan hingga sedang. Hal ini berguna untuk merelaksasi rumah sakit rujukan utama, secara otomatis terjadi klusterisasi RS sehingga tidak terjadi penumpukan pasien dan bisa lebih berkonsentrasi merawat pasien dengan derajat berat dan critical III. Begitu pasien Covid-19 yang diisolasi lebih awal setelah terdiagnosis akan dapat mencegah perburuk kondisi penyakit pasien.
SDM RSLKI seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain dipenuhi dari unsur TNI, pemerintah Provinsi dan organisasi profesi serta relawan, wajib mengikuti pelatihan dan magang diberbagai Rumah Sakit. RSLKI tergabung dalam 127 rumah sakit rujukan se Jawa Timur dalam sebuah Sistem Integrasi antar rumah sakit rujukan se Jatim. Sistem rujukan ini disebut juga Covid Hub, memiliki pusat Call Center di RSLKI, karena rumah sakit ini hanya merawat pasien rawat inap Covid-19 dengan derajat ringan-sedang, sehingga perlu kolaborasi dengan RS Rujukan Utama bila terjadi perburukan kondisi.
RS rujukan utama RSLKI ini adalah RSUD dr. Soetomo dan RS Khusus Infeksi Unair. Demikian pula sebaliknya, RS ini menerima pasien paska perawatan dari rumah sakit rujukan lain dengan derajat ringan sedang yang masih memerlukan isolasi. RSLKI juga menerima rujukan atau kiriman pasien dari rumah sakit atau Puskesmas dan instansi kesehatan lainnya se Jatim.
Seluruh upaya yang dilakukan di atas berbuah keberhasilan dalam meningkatkan kesembuhan pasien dan mencegah kematian selama dalam perawatan. Tak ketinggalan keselamatan tenaga kesehatan dan petugas lain dari kemungkinan tertular. Sesuai data 10 Oktober 2020, keseluruhan pasien dirawat mencapai 2619, sembuh 2506 orang, dengan angka kematian nol. Ini mendapat apresiasi sangat baik dari Gubernur dan masyarakat Jatim, maupun secara nasional.
Personel yang mengawaki pelayanan medis terdiri dari gabungan Kesehatan TNI dan Polri, Pemda Jawa Timur, dan relawan-relawan dari berbagai Perhimpunan Profesi seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), Hisfarsi (Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit), Patelki (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia).
Selain dari unsur TNI, Tim Dokter juga terdiri dari para dokter Spesialis ditugaskan IDI, berasal dari berbagai Perhimpunan Dokter Spesialis yang ada di Surabaya. Dokter Konsultan Penyakit Tropik Infeksi dari RSUD Dr. Sutomo, Dokter Anestesi dari Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi Indonesia), Dokter Paru dari PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), Dokter Patologi Klinik dari PDS Patklin (Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik) dan Dokter Bedah dari Kapal Terapung “Ksatria Airlangga”.
Pelaksanaan operasional RSLKI telah menunjukkan sinergitas dan kolaborasi yang tinggi antara TNI, unsur pemerintahan daerah dan unsur masyarakat lainnya, sehingga terwujud profil rumah sakit lapangan khusus Covid-19 yang memberikan angka kesembuhan tinggi serta pelayanan yang baik dan RSLKI beri kontribusi signifikan bagi angka kesembuhan pasien Covid-19 khususnya di Surabaya (ma).