Nusa Dua (IndonesiaMandiri) – “Selamat datang di Bali, inilah kondisi Bali di masa pandemi, kondisinya masih terlihat sepi. Karena sejak akhir Juli b
Meski sepi pengunjung, pengelola wisata di Tanjung Benoa rajin bersihkan peralatannya guna jamin keamanan di masa pandemi |
Kedatangan rombongan wartawan cetak dan online ini, adalah hasil kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Garuda Indonesia selama tiga hari (19-21/10), guna melihat langsung geliat pariwisata di Bali Selatan. Dan terbukti memang, suasana Bali masih sangat sepi pengunjung wisatawan.
Di hari pertama, setiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai jam 10.00 pagi, awak media langsung menuju lokasi Malani Agro Park, di Pecatu, Uluwatu dengan bis. Saat mau menaiki bis, protokol kesehatan tetap dilakukan dengan cek suhu, cuci tangan, dan aturan kursi yang berjarak di dalam bis.
Protokol kesehatan di semua obyek wisata Bali dilakukan dengan ketat |
Di hari kedua, awak media melihat obyek wisata Pura yang cukup tua di Uluwatu, tempat pentas Tari Kecak, dan makan siang di Resto Bumbu Bali, merasakan kuliner khas Pulau Dewata. Selepas itu, rombongan memilih dua obyek wisata berbeda, yakni menikmati pijat di Mandara Spa, Hotel Hilton dan melihat wisata olahraga bahari di Tanjung Benoa. Malamnya, menikmati santap malam di Jimbaran dengan makanan lautnya yang khas.
Saat awak media mendatangi berbagai obyek wisata, rumah makan maupun tempat belanja, suasana sepi memang sangat terasa. Namun demikian, para pelaku usaha parekraf di Bali rata-rata sudah siap dengan penerapan disiplin protokol kesehatan sesuatu arahan dari Pusat dan daerah dalam menghadapi Covid-19. “Kita semua prihatin dengan kondisi ini. Inilah saatnya Bali melakukan Reinkarnasi, setelah lahir dan berkembang, lalu lahir kembali,” ungkaps Wira, pemandu wisata yang setia menjelaskan semua kondisi Bali terkini dan di masa sebelumnya selama mendampingi awak media (ma).
Foto: endras&abri