Lampung (IndonesiaMandiri) – “Kita akan terus melakukan upaya-upaya dan langkah kongkrit bagaimana membangkitkan kembali pertambakan udang Dipasena dan produksi udang secara nasional,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi/Marves Safri Burhanuddin, saat meninjau produksi udang di kawasan Dipasena, Tulangbawang, Lampung (07/09). Kunjungan ini merupakan upaya dalam rangka meningkatkan produksi perikanan Indonesia, khususnya produksi udang nasional. “Kunjungan ini atas perintah Menko Marves (Luhut B. Pandjaitan) dalam rangka bagaimana mewujudkan keinginan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi perikanan Indonesia serta demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” jelas Safri (09/09).
Presiden Jokowi instruksikan Kemenko Marves untuk meningkatkan produksi perikanan nasional |
Lampung (IndonesiaMandiri) – “Kita akan terus melakukan upaya-upaya dan langkah kongkrit bagaimana membangkitkan kembali pertambakan udang Dipasena dan produksi udang secara nasional,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi/Marves Safri Burhanuddin, saat meninjau produksi udang di kawasan Dipasena, Tulangbawang, Lampung (07/09).
Kunjungan ini merupakan upaya dalam rangka meningkatkan produksi perikanan Indonesia, khususnya produksi udang nasional. “Kunjungan ini atas perintah Menko Marves (Luhut B. Pandjaitan) dalam rangka bagaimana mewujudkan keinginan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi perikanan Indonesia serta demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” jelas Safri (09/09).
Safri menyebut, setidaknya ada beberapa kendala yang harus segera dituntaskan di pertambakan udang Dipasena, antara lain mengenai sedimentasi yang berakibat sulitnya akses air dan pengelolaan kawasan yang lebih baik. Untuk itu, dirinya akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji dan Sekampung untuk mengadakan kajian teknologi dan sistem yang tepat agar kendala seperti sedimentasi ini tidak terus berulang.
Luasan lahan pertambakan Dipasena 6.800 Ha terdiri dari 17.139 Petakan Tambak. Sedangkan Luasan Infrastruktur pendukung seluas 9.450 Ha mencakup Kanal irigasi primer, sekunder dan tersier, Dramaga, serta fasilitas umum lainnya. Untuk Luasan mangrove (Green belt) seluas 3000 Ha. Sampai dengan saat ini Jumlah Petambak mencapai 6.500 orang. Sementara kapasitas produksi eksisting kurang lebih sekitar 5000 Ton, Namun jika dilakukan revitalisasi potensinya mencapai sekitar 45.163 Ton (ma).