Jakarta (IndonesiaMandiri) – Angkatan Bersenjata Israel sedang berbenah diri, khususnya dalam mengkombinasikan kemampuan beberapa unit pasukan elitnya kedalam satu wadah dalam rangka menghadapi peperangan di masa depan. Hal tersebut diselaraskan dengan perencanaan multi-tahunan yang mencakup selain struktur organisasi, peralatan serta pembiayaan. Pada awal Agustus 2020, diumumkan pembentukan kelompok pasukan elit Wing ke-7 (7th Wing), berada dibawah Angkatan Udara Israel. Upacara peresmian Wing ke-7 ini dilakukan pada 12 Juli 2020. Hal ini berkaitan dengan upaya reorganisasi besar-besaran dilingkungan Angkatan Bersenjata Israel yang dikenal dengan sebutan “Momentum”.
Angkatan Bersenjata Israel terus melakukan modernisasi terkait potensi ancaman negaranya |
Pada awal Agustus 2020, diumumkan pembentukan kelompok pasukan elit Wing ke-7 (7th Wing), berada dibawah Angkatan Udara Israel. Upacara peresmian Wing ke-7 ini dilakukan pada 12 Juli 2020. Hal ini berkaitan dengan upaya reorganisasi besar-besaran dilingkungan Angkatan Bersenjata Israel yang dikenal dengan sebutan “Momentum”.
Upaya yang dilakukan mencakup pengkombinasian beberapa elemen pasukan elit, peningkatan kemampuan intelijen dan digitalisasi bagi pasukan di garis depan, serta masuknya armada pesawat tempur F-35 kedalam jajaran Angkatan Udara Israel, Kendaraan Tempur masa depan serta kemampuan kekuatan pertahanan udara strategis.
Pembaharuan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Israel didasari atas perubahan situasi hakikat ancaman di masa depan serta dengan apa yang disebutnya sebagai “third circle”, berupa ancaman dari Iran, serta operasi pencegahan pemasokan persenjataan oleh Iran ke kelompok Hisbullah.
Kini Israel berkonsentrasi atas ancaman dari utara, termasuk kubu Hisbullah dan Iran di Syria. Menurut kajian pihak Angkatan Bersenjata Israel, medan pertempuran dari hari-ke-hari semakin rumit dan kompleks. Berbagai perubahan yang terjadi harus benar-benar dipahami oleh para komandan pasukan dilapangan, mampu diadaptasi dengan cepat dan tepat, sehingga dapat dipersiapkan antisipasi yang memadai terhadap tantangan kedepannya.
Harapan dengan dibentuknya Wing ke-7 ini antara lain agar unit pasukan khusus akan lebih efektif disaat peperangan terjadi. Lebih berpengaruh lagi dalam hal superioritas di udara, dan bagian dari setiap proses atau scenario yang berada dibawah kewenangan Angkatan Udara. Unit-unit pasukan elit yang tergabung dalam Wing ke-7 ini antara lain Unit Pasukan Komando Shaldag, Unit 669, yang berfungsi sebagai SAR Udara dengan dukungan pesawat helicopter, Unit Pasukan Pendarat Garis Depan, serta unit Intelijen.
Unit Pasukan Pendarat Garis Depan memiliki tugas dan fungsi untuk menyiapkan landasan pesawat sementara, serta Pengendalian Pangkalan acu diwilayah yang tadinya dikuasai lawan dengan dukungan berbagai asset termasuk pesawat helicopter, kendaraan khusus, pesawat angkut C-130HI Hercules serta C-130 Super Hercules. Penyiapan landasan pacu dan pangkalan udara sementara agar pesawat yang berangkat dari pangkalan induknya di Lanud Nevatim dapat berlangsung dengan aman. Unit 669 dilengkapi dengan pesawat helicopter jenis Black Hawk dan Sikorsky CH-53. Wing ke-7 ini dikomandani oleh seorang perwira berpangkat Kolonel (diberi kode “Col. O”)
Selanjutnya, dalam rangka pembinaan personil, pihak Angkatan Udara akan mendirikan sebuah sekolah khusus guna mendidik para calon anggota yang akan bergabung dengan Unit baru ini.
Konsep pembentukan Wing ke-7 ini juga merupakan upaya perampingan organisasi dari unit-unit yang selama ini terpisah, dan merupakan hal yang wajar untuk dilakukan agar lebih efekif dan efisien. Wing ini dapat melakukan tugas operasi baik rutin maupun operasi yang sifatnya khusus seperti scenario darurat.
Pasukan Komando Dan Pasukan Khusus Israel
Selama ini dalam jajaran Angkatan Bersenjata Israel, terdapat beberapa unit pasukan elit atau unit pasukan Komando, diantaranya; Shayetet-13, Sayeret Matkal, Shaldag, Egoz, Duvdevan, 669 Search & Rescue, Yahalom, Choshen C4I Brigade, Oketz, Alpine Unit, Depth Corps, Meitar Unit, dan Underwater Special Mission Unit.
Muhammad Ali Haroen
Foto: Istimewa