Jakarta (IndonesiaMandiri) – “Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, hidrografi memiliki peran sangat penting dan signifikan dalam kegiatan maritim. Data hidrografi sebagai dasar untuk merancang desain dan Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Sunda dan Selat Lombok pada proposal Indonesia di sidang International Maritime Organization (IMO),” ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, pada Webinar Nasional bertopik “Peran Hidrografi dalam Penetapan Traffic Separation Scheme dari Perspektif Ekonomi dan Pertahanan Maritim” (02/09). Webinar yang digelar terkait Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL atau Pushidrosal dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia 2020, menghadirkan sejumlah pembicara penting, seperti Arif Havas Oegroseno (Duta Besar RI untuk Jerman), Laksamana TNI (Purn) Marsetio (Penasehat Ahli Kemenkomarves Bidang Hankam Maritim), Capt. Antoni Arif Priadi (Direktur Lalu-lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla), serta Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro.
Sejarah membuktikan, Indonesia mampu mengendalikan wilayah perairannya sendiri di Selat Sunda dan Lombok |