Jakarta (IndonesiaMandiri) – Saat rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI (2/9), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyatakan akan fokus pada tiga program pengembangan dan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun anggaran 2021, meliputi program dukungan manajemen, kepariwisataan dan ekonomi kreatif serta pendidikan dan pelatihan vokasi. Tiga program tersebut dipaparkan Wishnutama sebagai bagian Rancangan Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kemenparekraf/Baparekraf di 2021. Disebutkan juga, Kemenparekraf memperoleh persetujuan pagu indikatif untuk 2021 sebesar Rp4.907.148.382.000.
Pengembangan SDM melalui pendidikan vokasi di kampus milik Kememparekraf merupakan investasi jangka panjang |
Tiga program tersebut dipaparkan Wishnutama sebagai bagian Rancangan Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Kemenparekraf/Baparekraf di 2021. Disebutkan juga, Kemenparekraf memperoleh persetujuan pagu indikatif untuk 2021 sebesar Rp4.907.148.382.000.
“Pagu anggaran ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif serta memulihkan industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” ucap Wishnutama. Salah satunya adalah upaya peningkatan sumber daya manusia melalui pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Sulawesi Utara dan Jawa Tengah. Wishnutama menekankan, “meskipun pandemi membayangi kita, tapi melakukan pembangunan di sektor pendidikan itu investasi jangka panjang dan ini perlu segera kita lakukan.”
Saat ini, Kemenparekraf sudah memiliki enam perguruan tinggi negeri pariwisata, tersebar di Bandung, Bali, Medan, Makassar, Palembang dan Lombok. Di Sulut (Likupang) dan Jateng (Borobudur dan sekitar), merupakan dua dari lima daerah pariwisata super prioritas (lainnya Danau Toba, Mandalika, Lauan Bajo), yang telah ditetapkan Pemerintah dan perlu perhatian khusus untuk pengembangan sumber daya manusianya (ma).
Foto: Poltekparpalembang