Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kawasan Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur/NTT, terus berbenah menuju kesiapan diri sebagai tuan rumah event internasional Asean Summit dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan digelar pada 2023. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, dalam keterangannya kepada media beberapa waktu lalu menyebut, ada sejumlah pembangunan dan peningkatan pelayanan yang dilakukan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium. Salah satunya, kesiapan Bandara Komodo menerima kedatangan penerbangan Internasional.
Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas, segala hal sedang disiapkan sambut event internasional |
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, dalam keterangannya kepada media beberapa waktu lalu menyebut, ada sejumlah pembangunan dan peningkatan pelayanan yang dilakukan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium. Salah satunya, kesiapan Bandara Komodo menerima kedatangan penerbangan Internasional.
Shana menuturkan, sebenarnya Bandara Komodo sudah bisa menerima penerbangan internasional pada akhir 2020. Namun, akibat pandemi Covid-19, tertunda hingga 2021.“Targetnya Februari 2021 Airport Komodo akan dikelola bersama Airport Changi dan Cardig untuk melayani penerbangan internasional, ditargetkan tahun depan akan dilakukan perpanjangan runway dan apron. Untuk tahun ini yang dikerjakan Kemenhub perpanjangan runway 250 meter dan pemotongan bukit Telumpang sehingga pesawat bisa terbang dengan nyaman," ucap Shana.
Selain itu, kata Shana, pihaknya juga mendorong peningkatan sumber daya manusia pelaku pariwisata di wilayah koordinasi BOPLBF. “Kami juga mendorong pariwisata berkualitas yang menjaring kunjungan wisatawan dengan tingkat pengeluaran yang tinggi, setidaknya 1.500 dolar AS perkunjungan perorang. Jadi saat ini kami selain mendorong penyediaan fasilitas premium, kami juga berupaya agar sumber daya manusia yang mengelola juga premium,” terang Shana.
Meski membidik wisatawan premium, namun pihaknya tetap akan mengokomodir para backpacker. Menurut Shana, “memang banyak sekali potensi pariwisata yang ada di Flores yang selama ini dirintis oleh mereka (backpacker). Jadi kami akan siapkan kantong-kantongnya sehingga seluruh wisatawan dari berbagai kalangan bisa menikmati wisata berkualitas premium di Flores dan juga memberikan nilai tambah karena interaksi dengan masyarakat dan kearifan lokal sambil menikmati kekayaan alam di Flores” (ag/ma).