Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pendekatan “storynomics tourism”, di masa adaptasi kebiasaan baru (ABK), akan lebih didorong lagi dalam memompa promosi pariwisata di Tanah Air. Pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatan budaya lewat jaringan digital, dengan mudah diserap informasinya di masyarakat luas. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, pengembangan pariwisata tidak sekadar membangun infrastruktur atau membuat event. “Storynomics tourism, misalnya, yang merupakan sebuah formula pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, dan kehidupan budaya, serta menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi," kata Wishnutama.
Lima destinasi wisata super prioritas jadi fokus pemulihan pariwisata di 2021 |