Lombok Tengah (IndonesiaMandiri) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen raya padi dengan produktivitas 8 ton per hektar di Desa Aikmual, Praya Lombok Tengah (23/8). Mentan bertekad perkuat pertanian NTB sehingga memberikan berbagai bantuan prasarana dan sarana produksi bagi para petani Rp 120 miliar dan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementan dan pemerintah daerah dengan para mitra guna mendukung keberhasilan program guna peningkatan produktivitas, menjamin rantai pasok dan ketahanan pangan.
Kontribusi Nusa Tenggara Barar sebagai lumbung pangan nasional sangat besar |
Lombok Tengah (IndonesiaMandiri) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Tengah, Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen raya padi dengan produktivitas 8 ton per hektar di Desa Aikmual, Praya Lombok Tengah (23/8). Mentan bertekad perkuat pertanian NTB sehingga memberikan berbagai bantuan prasarana dan sarana produksi bagi para petani Rp 120 miliar dan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementan dan pemerintah daerah dengan para mitra guna mendukung keberhasilan program guna peningkatan produktivitas, menjamin rantai pasok dan ketahanan pangan.
"Di Indonesia yang tidak kena resesi dampak covid 19 adalah sektor pertanian. Kalau begitu pertanian kita harus kembangkan dengan kuat, apalagi pertanian adalah sektor yang tidak membuat masyarakat miskin. Pertanian di NTB dalam track yang benar. Karena itu, saya siap menjadi bagian yang mengawal kemajuan pertanian NTB," ucap SYL dalam acara panen padi dan penyerahan bantuan tersebut.
SYL menyatakan penguatan pertanian di NTB menjadi agenda yang penting sebab memiliki berbagai komoditas strategis yang menopang ketahanan pangan nasional. Selain padi, tak kalah hebanya memiliki komoditas unggulan seperti jagung, bawang putih, bawang merah dan sapi.
"Bantuan NTB saya beri Rp 120 miliar. Dengan bantuan ini kita bangun percontohan-percontohan untuk perkuat pertanian di NTB dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," sebutnya. SYL menekankan pada masa pandemi Covid 19 ini, pertanian merupakan sektor yang tangguh bahkan menjadi satu-satunya sektor yang selamatkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, panen padi ini menjadi pembuktian bahwa dalam tantangan apapun, pertanian selalu berproduksi.
"Pada kuatal II 2020 ini, BPS mencatat ada 2 sektor yang pertumbuhan PDB nya positif atau berkontribusi terhadap PDB nasional, yaitu pertanian dan telekomunikasi. Sektor pertanian paling tinggi kontribusinya yakni 16,24 persen, sementara telekomunikasi hanya 1,29 persen. Ini adalah bukti sektor pertanian tidak terkena dampak akibat tantangan apapun sehingga kita harus bersinergi memperkuatnya ke depan," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan NTB merupakan lumbung pangan nasional baik beras dan jagung, termasuk sebagai sentra produksi cabe, bawang merah dan bawang putih. Hal ini meletakkan NTB sebagai daerah strategis dalam pengembangan pertanian modern ke depan.
“Mulai 2019 lalu kami telah mencanangkan industrialisasi bidang pertanian dengan mengedepankan kelestarian lingkungan. Dan program prioritas Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di NTB sangat menopang kebutuhan pangan mengingat NTB memiliki kawasan wisata yang menjadi Top Priority Destination," terangnya.
Adapun target produksi Padi NTB 2019/2020 sudah mencapai 86%, yakni produksi gabah mencapai 2,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan cadangan beras bulog NTB bertahan 18 bulan ke depan, sehingga surplus ini bisa dapat memenuhi kebutuhan Provinsi lain di Indonesia. “Demikian pula jagung target tahun ini 2,4 juta ton pipilan kering, dan ekspektasi kami ke depan di NTB mempunyai pabrik pakan ternak Indonesia bagian timur, dan tahun ini NTB memulai dengan investasi daerah,” papar Zulkieflimansyah (ma).