Jakarta (IndonesiaMandiri) – Ketua Bidang IV OASE Kabinet Indonesia Maju sekaligus Isteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/Marves, Devi Pandjaitan menyebut, “krisis Covid-19 hendaknya menyadarkan kita, membuka kesadaran kita menjadi ruang memulihkan hubungan manusia dengan alam, menyadari pentingnya ekosistem bahwa ekosistem di atas manusia yaitu dengan salah satunya kurangi sampah plastik. Karena plastik menjadi sampah yang paling besar dampaknya untuk alam.” Devi menjadi keynote speaker dalam Life Revolution Menuju Indonesia Bersih (6/8). Ia mengingatkan kembali hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik tersebut seperi kurangi pembungkusan makanan, tempatkan makanan dan snack di topless berbahan kaca, gunakan kotak makan yang dapat digunakan kembali, membawa kantong belanja sendiri ke pasar, gunakan botol minum serta alat makan yang dapat dipakai kembali, dan gunakan sedotan berbahan metal atau yang terbuat dari singkong dan bambu. “Indonesia ada dalam deretan kedua di dunia sebagai penghasil sampah yang sebenarnya sangat memperihatinkan. Bila kita tidak melakukan sesuatu, maka tahun 2050 akan ditemui banyak plastik dibandingkan ikan di laut. Dalam keadaan ini, tanpa kita sadari bahwa semua disebabkan ulah kita yaitu manusia,” jelasnya.
Indonesia termasuk negara terbesar di dunia dalam hal penghasil |