Merauke (IndonesiaMandiri) – Suasana sedih dan haru mewarnai perpisahan dan pamitan Prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Sektor Selatan Kabupaten Merauke Yonif MR 411/Pdw Kostrad, yang kembali ke satuannya di Kota Salatiga, Jawa Tengah, dengan masyarakat di perbatasan RI-PNG.(Papua Niugini). Seperti diungkapkan Dansatgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya saat dalam perjalanan berlayar menggunakan KRI Banda Aceh-593 dari Timika menuju Jawa akhir Juni lalu, ikatan batin yang sedemikian erat antara Satgas dan masyarakat, melahirkan momen penuh cinta dan kasih sayang. Hal ini selaras dengan motto Satgas sejak awal bertugas, yakni “Menjaga NKRI dengan menghadirkan kebahagiaan di perbatasan Papua”. “Hubungan yang telah dibangun selama 11 bulan melahirkan kepercayaan dan membuat masyarakat menganggap personel Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad seperti keluarganya sendiri. Sehingga tali silaturahmi yang erat tersebut, membuat masyarakat merasa berat hati melepaskan pasukan kembali ke home base,” ucap Dansatgas. Seperti halnya momen haru, warga Kampung Kirely, Distrik Ulilin, yang menangis dan memeluk erat ketika melepas 18 anggota Pos Bupul 13 yang dipimpin Danpos Letda Inf Yusri Khoirudin pada saat acara pamitan (15/6/2020). “Acara pamitan itu dihadiri seluruh masyarakat satu kampung, seolah tak rela melepas prajurit yang telah dianggap keluarga pulang ke satuannya,” tambah Dansatgas.
Ibu setengah baya memeluk erat Prajurit TNI seakan tak ingin melepas kepergiannya setelah 11 bulan bertugas di kampungnya |