Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) gencar mengingatkan para pengusaha hotel dan restoran menerapkan protokol kesehatan sesuai standar Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dalam rangka memasuki era kebiasaan baru. Lewat webinar, misalnya, bersama Alodokter bertema “Adaptasi Kebiasaan Baru yang Sehat, Aman, dan Produktif bagi para Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” (13/7), Analis Kebijakan Kemenparekraf/Baparekraf, Noviendi Makalam mengemukakan, penerapan protokol kesehatan punya peran penting gairahkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf terdampak pandemi Covid-19. “Protokol ini disusun untuk mendorong upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kesiapan destinasi dalam rangka adaptasi kebiasaan baru,” kata Noviendi. Sekaligus, lewat protokol ini, lanjut Noviendi, sebagai upaya Kemenparekraf/Baparekraf mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia. Mengingat, saat ini ada kecenderungan wisatawan akan mencari destinasi wisata yang aman dan bersih dari penyebaran Covid-19. Sementara Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan menyebut, ‘yang penting sekarang adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar COVID-19 segera berakhir dan sektor parekraf kembali bangkit,” ungkap Wawan. Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, memuji penyusunan protokol kesehatan bagi pengelola dan pengunjung hotel dan restoran di masa pandemi. Karena,kata Syaiful, sektor parekraf harus segera bangkit kembali untuk memperbaiki perekonomian negara. Ia juga berharap, Kemenparekraf/Baparekraf dapat membantu para pelaku sektor parekraf yang terkena dampak pandemi.
Kepercayaan wisatawan akan tumbuh bila suasana bersih, aman dan nyaman di hotel dan restoran sangat terjaga |