Jakarta (IndonesiaMandiri) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dalam rangka menindaklanjuti realisasi Lumbung Pangan melalui Super Prioritas Program Pertanian (SP3) di lahan khusus berkualifikasi tinggi dengan komoditas tertentu. “Sesuai petunjuk Bapak Presiden dan kepada Pak Menko, saya sebagai menteri teknis di bidang pertanian membuat langkah, atas koordinasi di bawah Pak Menko, ini menjadi SP3. Super Prioritas Program Pertanian dan itu ditujukan pada lahan khusus yang berkualifikasi tinggi untuk sebuah komoditas, dan yang berkualitas tinggi,” ucap Mentan usai ditemui Luhut di ruang kerja Menteri Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan (1/7). Pada pertemuan tersebut, Kabupaten Humbang Hasundutan, di pinggir Danau Toba, Sumatera Utara, dipilih sebagai percontohan karena berpotensi untuk dikembangkan beberapa komoditas terpilih dengan menggunakan sumber daya dan sistem pertanian yang terbarukan. “Bawang (putih) itu harganya mahal, kentang itu harganya mahal, bawang merah itu harganya mahal. Lahan kualitasnya bagus, dan kualitas komoditasnya bagus, oleh karena itu intervensi yang dilakukan di sana adalah dengan hi-tech”, jelas Syahrul. Sementara Luhut menyatakan dukungannya pada program SP3 yang digagas oleh Mentan sebagai plot awal model bagi percontohan pertanian di daerah lainnya. “Saya hanya mengusulkan supaya ada tanah-tanah yang diketinggian, yang subur bisa dibuat satu pertanian yang mekanis. Itu bisa jadi model nanti di tempat-tempat lain. Dan ternyata tanah itu ada di kabupaten Humbang Hasundutan. Tanah yang subur dan pak menteri baru dari sana.” ungkap Luhut.
![]() |
Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan bertemu Mentan Syahrul Yasin Limpo |